Sleman Beberkan Laporan Keuangan ke Publik; Inginkan Transparansi, Iklan di Tiga Media [29/06/04]

Laporan keuangan hasil auditing bagi sebuah perusahaan biasa dilaporkan secara terbuka lewat media massa. Tetapi, jika laporan auditor independen itu milik pemerintah kabupaten, baru Kabupaten Sleman yang melakukannya. Secara serentak, laporan keuangan itu dimuat di tiga media massa.

Layaknya laporan keuangan perusahaan publik, dalam publikasi itu terpapar neraca konsolidasi auditan per 31 Desember 2003. Juga diungkap laporan perhitungan anggaran pendapatan dan belanja daerah auditan tahun anggaran 2003. Diungkap pula laporan aliran kas auditan dan laporan surplus defisit untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2003.

Laporan ini merupakan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan III di Jogjakarta yang ditandatangani akuntan Elli Widiastuti SE Ak. Dalam iklan itu juga dicantumkan foto Bupati Sleman Ibnu Subiyanto dan Ketua DPRD Jarot Subiyantoro.

Ibnu sedang menandatangani sebuah dokumen, sedangkan Jarot berdiri di belakangnya. Kedua orang ini pula yang menerakan tanda tangan pada laporan keuangan tersebut.

Berapa biaya pemasangan iklan ini? Sumber koran ini di BPK Perwakilan III di Jogjakarta menolak menyebutkannya. Wah, soal berapa biayanya, tanya korannya saja, katanya.

Dia mengakui, dari sejumlah pemerintah kabupaten dan kota yang berada di bawah wewenang BPK Perwakilan III, Sleman adalah pemkab pertama yang melaporkan kondisi keuangan kepada publik.

Menurut Jarot, pemasangan iklan itu dimaksudkan sebagai upaya transparansi penyelenggaraan pemerintahan. Kita melakukan ini agar bisa dinilai secara terbuka dan transparan. Hal ini tentu memberikan kepercayaan, baik kepada investor maupun bank dunia, tegasnya ketika dihubungi koran ini kemarin.

Kepercayaan yang baik itu, kata Jarot, sudah pasti menguntungkan pemerintah Kabupaten Sleman. Jarot menegaskan, rencana mengumumkan paparan keuangan tersebut dirancang cukup lama. Menurut dia, apa pun hasil penilaian BPK, pihaknya akan melaporkannya.

Setelah ada laporan terbuka, silakan dicermati, dikritisi. Tapi, mengkritisi yang baik, mengkritisi sebagai upaya membangun. Sebab, kalau ada kesalahan, kita memang siap memperbaiki. Jadi, mending terbuka kan? tegasnya.

Ketika ditanya soal beberapa hasil pemeriksaan BPK yang masih perlu mendapatkan perhatian, Jarot menaruh perhatian penuh untuk hal itu.

Menurut dia, pembenahan itu hanya menyangkut beberapa masalah teknis yang mengarah pada pembukuan yang lebih akurat. Tapi, kalau masih ada penyimpangan lain, kita juga siap melakukan pembenahan, tandas Jarot yang menolak menyebutkan biaya pemasangan iklan.

Iklan laporan keuangan itu dimuat di dua media terbitan Jakarta, Kompas dan Jakarta Post, serta media lokal Kedaulatan Rakyat. Jarot menegaskan, pilihan tiga media itu sesuai target. Pihaknya menginginkan laporan itu tidak hanya dibaca di tingkat lokal, tapi juga nasional bahkan internasional. Untuk yang lokal kita pasang di KR, yang nasional kita pakai Kompas dan yang internasional kita pakai Jakarta Post, urainya.

Iklan setengah halaman di Jakarta Post dan dimuat di halaman 16 itu memang menggunakan bahasa Inggris. Sedangkan, iklan di Kompas (halaman 52) dan KR (halaman 4) menggunakan bahasa Indonesia.

Bisa Gaet Investor
Langkah Pemkab Sleman mengekspos laporan keuangan kepada publik direspons positif kalangan pengamat keuangan. Pengamat keuangan dan hukum pasar modal Indra Safitri melihat, langkah tersebut merupakan implementasi yang tepat terhadap tata kelola administrasi pemerintahan yang baik (good governance).

Saya kira, hal tersebut ada relevansinya dengan aturan-aturan otonomi daerah. Selain itu, paparan laporan keuangan tersebut bisa dijadikan pemicu pihak-pihak lain untuk mengetahui akuntabilitas daerah itu, jelasnya kepada koran ini tadi malam.

Komisaris independen PT International Nickel (Inco) Tbk itu menambahkan, pada era sekarang, yakni investasi menjadi andalan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, kepercayaan publik menjadi salah satu hal penting. Laporan keuangan pemkab atau pemkot yang dipublikasikan lewat media bisa menjadi alat ampuh untuk menggaet investor.

Itu adalah tool yang sangat diperlukan. Investor melihat, pemerintahan yang baik tentu memberikan informasi terbuka kepada publik. Ini merupakan terobosan untuk mengetahui kondisi riil daerah tersebut, jelasnya. Dengan hal itu, keyakinan investor untuk menanamkan investasi semakin tinggi. Menurut Indra, seluruh komponen di laporan keuangan sangat berguna bagi calon investor.

Dia menegaskan, langkah Pemkab Sleman tersebut mestinya bisa dicontoh daerah-daerah lain. Apalagi, hal tersebut ditujukan untuk mendukung upaya menggaet investor, baik dari dalam maupun luar negeri, saat iklim investasi saat ini kurang menggembirakan dan berjalan stagnan. (pri/wan)

Sumber: Jawa Pos, 29 Juni 2004

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan