Seleksi Pimpinan KPK; Forum Rektor Siapkan Calon dari Kampus

Banyaknya pendaftar calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang dipertanyakan rekam jejaknya mengusik keprihatinan Forum Rektor Indonesia. Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia Edy Suandi Hamid, Rabu (2/6), mengatakan, pihaknya akan membawa calon dari kampus yang sudah teruji di beberapa lembaga.

”Saya akan ajak rektorat untuk menstimulus dan mendorong teman-teman dari kampus untuk memunculkan diri,” ujar Edy. Ia mengakui, kebanyakan orang kampus yang benar-benar amanah sungkan untuk mendaftar. Harus ada orang yang meyakinkan mereka untuk mencoba.

Edy mengakui, ada kekhawatiran terhadap proses pemilihan di Dewan Perwakilan Rakyat. Pasalnya, pemilihan di DPR adalah keputusan politik. Namun, hal itu sebenarnya dapat diminimalisasi dengan pembentukan opini publik dan pemantauan yang serius.

Rabu kemarin pengacara Anggoro Widjojo, Bonaran Situmeang, mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK. Bonaran mengatakan, menjadi pimpinan KPK adalah cita-cita yang belum kesampaian.

Ditanya bisakah bekerja sama dengan Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah, Bonaran mengatakan, ”Dengan setan saja bisa bekerja sama, apalagi dengan Bibit Chandra. Apalagi saya kan tidak memiliki masalah personal dengan mereka.”

Posisi pimpinan KPK memang banyak diminati kalangan pengacara, termasuk beberapa pengacara yang selama ini menjadi kuasa hukum tersangka koruptor.

Pada hari keenam pendaftaran, Sekretariat Panitia Seleksi (Pansel) mencatat 165 peminat, dengan 20 orang dinyatakan lengkap berkasnya. Pengacara yang berkasnya dinyatakan lengkap, antara lain, OC Kaligis, Henry Yosodiningrat, Yusuf Asyid, Pangihutan Nasution, Farhat Abbas, dan Cacang S Murtado.

Tercatat pula pendaftar lainnya, seperti Brigjen Pol (Purn) Parasian Simanungkalit, Mayjen (Purn) Kivlan Zein, Hertanto Cahyosuryo (praktisi perbankan), dan Irjen (Purn) Budi Setiawan.

Ketua Sekretariat Pansel KPK Achmad Ubbe mengatakan, pendaftaran dibuka hingga 14 Juni 2010. Pansel akan mencari dua calon yang kemudian diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diteruskan kepada DPR. DPR akan memilih satu orang untuk dilantik menjadi pimpinan KPK. (AIK/ANA)
Sumber: Kompas, 3 Juni 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan