Seleksi Calon Anggota BPK; Erry Riyana Siap Mundur jika Ada yang Mengatur
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Erry Riyana Hardjapamekas menyatakan siap mundur dari pencalonan sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan apabila ternyata proses seleksi di DPR tidak transparan.
”Saya bayangkan proses seleksinya seperti saat saya ingin menjadi calon anggota KPK. Prosesnya begitu transparan dan tidak ada yang bermain dan mengatur siapa saja. Akan tetapi, sekarang saya mencium adanya permainan dan pengaturan,” kata Erry, Kamis (27/8).
Ia mencium adanya pihak-pihak yang mengatur siapa saja yang akan masuk demi kepentingan-kepentingannya.
Erry merasakan itu saat mengikuti seleksi di Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Juli lalu.
”Di DPD, prosesnya tidak transparan dan DPD terlalu menyederhanakan persoalan. Harapan saya, seleksi di Komisi XI DPR tidak ada permainan dan pengaturan mengingat BPK merupakan lembaga yang berharga untuk dimasuki oleh orang-orang yang tidak jelas dan memiliki kepentingan sesaat,” katanya.
Erry merasa heran, dia bersama mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki tidak masuk dalam 14 nama yang direkomendasikan DPD untuk menjadi calon anggota BPK di DPR.
Sementara itu, mantan Menteri Negara BUMN Sugiharto, yang juga calon anggota BPK nomor urut dua dari 14 nama yang direkomendasikan DPD, berbeda dengan Erry. ”Saya berpikir positif saja. Jika saya sudah merasa habis-habisan berjuang, akan tetap skenario manusia tidak jadi dan yang jadi adalah skenario Tuhan, saya mengikuti keputusan Tuhan,” ujarnya. (HAR)
Sumber: Kompas, 28 Agustus 2009