SBY: Jangan Ada Kepentingan

DPR Minta BPK Audit Aliran Dana dari Bank Century

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan penyelidikan kasus Bank Century oleh Panitia Khusus Hak Angket Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat dapat selesai tanpa komplikasi apa pun. Juga tanpa kepentingan yang tidak relevan dari kasus Bank Century.

Harapan itu disampaikan Presiden Yudhoyono saat menjawab pertanyaan seorang advokat pasar modal, Melli Darsa, seusai membuka perdagangan pertama Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (4/1).

Dalam acara itu, Presiden Yudhoyono didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, serta puluhan pengusaha, pelaku pasar modal, pimpinan badan usaha milik negara (BUMN), dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Melli Darsa mengkhawatirkan penanganan kasus Bank Century dan kasus hukum lainnya di negeri ini bisa menjadi bola liar sehingga mengganggu perekonomian.

”Pandangan itu sebagian tepat ditujukan kepada saya selaku Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara. Namun, sebagian tentu patut didengar oleh seluruh komponen bangsa. Karena, intinya, supaya kita tidak merugi, menyia-nyiakan momentum yang ada. Segeralah kita menjalankan pekerjaan besar lima tahun mendatang untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, investigasi yang kini dilakukan Pansus Bank Century adalah bagian dari proses demokrasi. ”Proses demokrasi kita ini, istilah saya dalam proses konsolidasi. Jadi, bagi saya tak luar biasa. Ini harus kita lalui dan jalani dengan semua dinamika yang terjadi,” ujar Yudhoyono. Ia juga menguraikan gejolak politik setelah dirinya terpilih pada tahun 2004.

Presiden Yudhoyono mengatakan, penyelidikan kasus Bank Century sekarang ini tidak bisa serta merta dihentikan Presiden, mengingat sudah ada proses yang dimulai dari permintaan DPR kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selanjutnya, DPR membentuk Pansus Bank Century yang penyelesaiannya berdasarkan jadwal yang ditetapkan.

”Saya tentu berharap semua itu diselesaikan dengan baik, obyektif, jujur, dan jernih, serta tidak keluar dari konteks. Tanpa komplikasi apa pun dan tanpa kepentingan yang tak relevan dari kasus Bank Century,” ujarnya.

Presiden juga menambahkan, ”Rakyat memiliki mata hati yang jernih untuk dapat melihat apa yang sesungguhnya terjadi secara terang benderang, obyektif, jujur, dan jernih.”

Terkait dengan dimensi politik, Presiden berharap saatnya ada solusi yang adil, bijak, tepat, dan rasional sehingga setiap kasus yang muncul dapat berujung kepada kebaikan bersama.

Minta audit
Di Gedung DPR, Jakarta, Pansus Bank Century meminta BPK mengaudit aliran dana dari bank itu ke sejumlah pihak. Pansus Bank Century berharap menerima hasil audit ini pada minggu pertama Februari 2010.

”Selasa (hari ini), Pansus melalui pimpinan DPR akan mengirimkan surat permohonan audit ke BPK,” kata Ketua Pansus Bank Century Idrus Marham, Senin, seusai rapat di Jakarta.

Pada awal Februari, lanjut Idrus, Pansus Bank Century juga berharap sudah menerima data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang sejumlah nama yang diduga menerima aliran dana dari Bank Century.

Dalam rapat konsultasi dengan Pansus pada 17 Desember 2009, PPATK menyerahkan 20 informasi hasil analisis yang erat kaitannya dengan temuan BPK mengenai penarikan dana pihak ketiga yang melanggar ketentuan. Namun, menurut Idrus, dalam data yang diserahkan PPATK dalam amplop tertutup itu belum menyebut nama.

Tak bisa diintervensi
Secara terpisah, di Istana Wakil Presiden, Kepala PPATK Yunus Husein, seusai bersama pimpinan dan anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum menemui Wapres Boediono, menegaskan, dirinya tidak bisa diintervensi saat menganalisis sejumlah rekening terkait penyehatan Bank Century meskipun ia tercatat juga sebagai anggota Satgas itu.

”Tidak ada satu pun yang bisa mengintervensi saya menganalisis rekening itu,” ujarnya.

Menurut Yunus, pemeriksaan terhadap ribuan rekening terkait dana penyehatan Bank Century kini hampir diselesaikannya. ”Sekarang dalam proses, tetapi bisa dibilang hampir selesai. Kita siap diundang DPR,” ujarnya.

Secara terpisah, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, puluhan pegiat Gerakan Indonesia Bersih (GIB) datang memberikan semangat kepada KPK agar segera menuntaskan kasus Century. Aktivis GIB yang datang, antara lain, Usman Hamid, Efendi Ghazali, Yudi Latif, Ray Rangkuti, dan Adi M Massardi. Sejumlah elemen mahasiswa juga ikut bergabung.

Selain berunjuk rasa, mereka juga meminta perwakilan KPK menandatangani pernyataan sikap untuk membongkar kasus Bank Century sampai tuntas dan tanpa tebang pilih dalam waktu satu bulan.

Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah yang menemui massa GIB kemudian menandatangani pernyataan itu. ”Terima kasih atas dukungannya. Percayalah bahwa KPK akan menangani semua kasus korupsi, termasuk kasus Bank Century,” katanya lagi. (nta/aik/nwo/har)

Sumber: Kompas, 5 januari 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan