SBY Diminta Bangun Papua Bebas KKN

Mahasiswa Papua meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar membangun daerah mereka dalam kerangka otonomi khusus, bersih dari tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Terhadap permintaan tersebut, Kepala Negara seperti yang dikatakannya kepada pers di Jayapura, Papua, kemarin, menyatakan pemerintahannya sepakat dalam hal itu, dan berharap mahasiswa juga turut mengambil bagian dalam memajukan daerahnya.

Saya menyambut baik dan mendukung langkah-langkah mahasiswa itu bersama-sama dengan jajaran pemerintah dan masyarakat untuk menjalankan otonomi khusus, dan membangun kembali Papua dengan pemerintahan yang bersih, kata Yudhoyono usai menerima delegasi mahasiswa Papua di Bandara Sentani, Jayapura, beberapa saat sebelum ia meninggalkan Jayapura menuju Aceh.

Dalam pertemuan dengan dirinya, kata Presiden, ia menerima keinginan para mahasiswa agar pemerintahan yang sekarang benar-benar berjalan dengan bersih dan terhindar dari penyimpangan.

Saya menilai pikiran-pikiran mereka orisinal dan justru bebas dari kepentingan politik, kata Yudhoyono.

Mendampingi Presiden dalam pertemuan itu, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan juru bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng.

Yudhoyono mengatakan kepada para mahasiswa, Papua saat ini memasuki era baru dalam pembangunannya sejalan dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2004 tentang Pembentukan Majelis Rakyat Papua (MRP)

Era baru tersebut menyentuh segala aspek kehidupan rakyat Papua yaitu keadilan, kehormatan, harga diri, dan kesejahteraan mereka.

Sehingga mereka tahun demi tahun tidak lagi tertinggal dari saudara-saudaranya yang lain dan mereka mendapat ruang yang cukup untuk memberikan kontribusi dan berpartisipasi untuk pembangunan di Papua, ujarnya.

Menurut Yudhoyono, dalam pertemuan itu, delegasi yang beranggotakan 12 orang mengucapkan terima kasih, karena pemerintah telah menetapkan peraturan tentang pembentukan MRP.

Sementara itu, ketika menghadiri perayaan Natal di GOR Cendrawasih Jayapura, Minggu (26/12) malam, Presiden mengharapkan rakyat Papua menindaklanjuti pembentukan MRP.

Semoga keberadaan Majelis Rakyat Papua dapat segera diwujudkan dan saya berharap semua perangkat yang disebutkan dalam undang-undang otonomi khusus juga dapat diwujudkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, katanya.

Kepala Negara berharap MRP dapat membantu menyelesaikan berbagai masalah di provinsi paling timur Indonesia itu dan mengajak rakyat setempat untuk menyelesaikan semua persoalan dengan cara damai dan bermartabat.

Pembentukan MRP diharapkan akan dapat membantu menyelesaikan sejumlah permasalahan yang ada bagi propinsi ini sesuai dengan tugas dan kewenangannya, katanya.

Presiden mengajak masyarakat Papua untuk mengakhiri konflik dan kekerasan dan menjadikan tanah Papua justru sebagai tanah yang damai dan penuh harapan. (MY/Ant/P-1)

Sumber: Media Indonesia, 28 Desember 2004

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan