Satuan Tugas dan Polri Cek Kepergian Gayus

Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Senin (3/1), mengecek kebenaran informasi mengenai kepergian Gayus HP Tambunan ke Singapura. Sejauh ini, baik Satgas maupun Polri belum menemukan petunjuk bahwa bekas pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu telah bepergian ke Singapura.

Informasi kepergian seseorang yang mirip Gayus bermula dari surat pembaca yang dikirimkan Devina, warga Raffles Hills, Depok, Jawa Barat, yang dimuat Kompas, Minggu, 2 Januari 2011, di halaman 23. Devina menulis, ”Melihat foto Gayus dengan wig dan kacamata, yang belakangan ini beredar banyak di media massa, saya merasa yakin bahwa pernah melihat orang yang sama di Bandara Soekarno-Hatta, hari Kamis, 30 September 2010. Saat itu saya sedang menunggu penerbangan ke Singapura di ruang tunggu keberangkatan pesawat.... Berikut adalah penerbangan yang saya tumpangi saat itu Air Asia nomor penerbangan QZ 7780 waktu keberangkatan 11.20 dari Jakarta menuju Singapura hari Kamis, 30 September 2010”.

Gayus sempat tepergok menyaksikan pertandingan tenis di Bali, pada 5 November 2010.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Ketut Untung Yoga Ana mengatakan, Polri akan menyelidiki informasi yang ada. Jika ada informasi Gayus ke Singapura dengan penerbangan Air Asia, Polri tentu akan menyelidikinya ke Air Asia.

Namun, Manager Corporate Communication Indonesia Air Asia Audrey Progastama P, seperti dikutip Kompas.com, memastikan, tidak ada penumpang bernama Gayus Tambunan dalam penerbangan ke Singapura.

Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana mengungkapkan, ia sudah berkoordinasi dengan manajemen Air Asia untuk mengecek kebenaran informasi mengenai kepergian Gayus ke Singapura. Jika ada informasi, tidak semua perlu disampaikan kepada publik. Alasannya, jika informasi itu benar, dikhawatirkan ada upaya menghilangkan bukti.

Sebaliknya, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi Mohammad Indra saat dikonfirmasi menyatakan, ”Itu tidak masuk akal. Paspornya sudah diambil. Ia juga sudah dicegah ke luar negeri.”

Gayus tak mungkin ke luar negeri, kata Indra, karena adanya sistem pemakaian sidik jari dalam paspor. Sistem itu tak mungkin dibohongi. Nama Gayus tak ditemukan pula dalam daftar penumpang pesawat ke Singapura.

Gayus di Jakarta, Senin, menolak menanggapi kabar kepergiannya ke Singapura. ”Jika ingin Indonesia lebih bagus, kalian harus dukung saya,” ungkapnya. (FER/FAJ/DAY/ANA/WHY)
Sumber: Kompas, 4 Januari 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan