RSCM Minta Rp 200 Juta

Tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengajukan anggaran sedikitnya Rp 200 juta untuk memeriksa ulang kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto. Namun, hingga kemarin belum ada kepastian kapan pemeriksaan dilakukan.

Anggarannya tidak berubah, seperti pemeriksaan terdahulu. Kalaupun ada kenaikan, ya nggak jauh dari Rp 200 juta, kata Akmal Taher, ketua tim dokter pemeriksa Soeharto, kepada koran ini di Jakarta kemarin.

Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh yang melontarkan rencana pemeriksaan ulang tersebut belum berkoordinasi dengan RSCM/FKUI. Saya belum terima surat jaksa agung. Jadi, kami belum tahu rencana kejaksaan, dokter spesialis bedah urolog itu.

Jika kejaksaan ingin memeriksa ulang kesehatan Soeharto, RSCM akan memanfaatkan tim yang sudah ada. Mereka telah memegang data rekam medis kesehatan Soeharto sebelumnya. Dengan begitu, perbandingannya bisa diketahui.

Tim dokter lama beranggota 15 dokter senior. Mereka tidak terlibat dalam pengobatan sakit Soeharto sehingga hasil pemeriksaannya kelak bersifat independen. RSCM sejak dahulu memang tidak pernah merawat sekaligus menyembuhkan kerusakan otak yang diidap Soeharto bertahun-tahun.

Tim hanya menilai. Kita tidak merawat. Kita memang tidak melibatkan tim dokter yang merawat, apalagi dokter pribadi (Soeharto), terang dokter senior itu.

Akmal menyatakan, tim dokter akan menggunakan dua metode pemeriksaan. Yaitu, pemeriksaan fisik dan fungsi luhurnya. Fungsi luhur, antara lain, meliputi fungsi komunikasi dan daya ingat yang selama ini dipersoalkan.

Apakah tim dokter punya hipotesis kondisi kesehatan Soeharto? Akmal mengatakan bahwa tim dokter hanya punya data pemeriksaan 2003. Saat itu, Soeharto memang mengalami kerusakan otak permanen.

Menurut dia, kondisi fisik Soeharto yang sering tampil di hadapan publik tidak bisa dijadikan rujukan bahwa yang bersangkutan sudah sembuh.

Kapuspenkum Kejagung yang baru I Wayan Pasek Suartha belum bisa berkomentar. Saya belum sertijab. Jadi, belum bisa berkomentar, kata Pasek. Kapuspenkum yang lama Masyhudi Ridwan dan JAM Pidsus Hendarman Supandji hingga tadi malam belum bisa dihubungi.

Tetapi, sumber tepercaya koran ini di lingkungan Kejagung menuturkan bahwa Kejagung bakal memproses permintaan tim dokter tersebut. Anggaran itu kan rutin untuk pengecekan kesehatan Soeharto. Kejaksaan pasti sudah menganggarkannya, jelas sumber yang menolak disebutkan namanya itu. (agm)

Sumber: Jawa Pos, 1 Mei 2006

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan