Rebutan Jadi Juru Bicara Demokrat

Setelah pemberhentian Muhammad Nazaruddin sebagai bendahara umum Partai Demokrat (PD), partai berkuasa itu kembali digoyang isu perpecahan. Kali ini, penyebabnya adalah rebutan posisi sebagai juru bicara partai.

Selama ini, publik mengenal sosok Ruhut Sitompul sebagai juru bicara PD. Namun, hal itu dibantah oleh Ketua DPP PD Divisi Komunikasi Publik, Andi Nurpati. Andi menegaskan, tidak ada juru bicara di Partai Demokrat.

”Tidak ada istilah juru bicara di Demokrat. Sebab, Ketua Umum Anas Urbaningrum mempersilakan semua pengurus untuk bicara ke publik, tapi itu bukan sebagai juru bicara,” ujarnya di Jakarta, Kamis (26/5).

Kepala Biro Riset Data dan Publikasi DPP PD, Prasetyo Sudrajat menambahkan, selama ini memang ada yang salah kaprah soal juru bicara partai. Menurutnya, ketua umum PD meminta semua pengurus bisa bicara kepada media. Tapi, jika melihat struktur pengurus DPP, maka yang paling tepat menjadi juru bicara partai adalah Ketua Divisi Komunikasi Publik, yakni Andi Nurpati. ”Kalau Ruhut, dari struktur organisasi, dia ketua Departemen Komunikasi dan Informatika. Jadi, kalau juru bicara lebih tepatnya Bu Andi,” kata Prasetyo.

Penegasan serupa disampaikan anggota Dewan Pembina PD, Syarief Hasan. Meskipun tidak secara langsung, dia menyatakan bahwa juru bicara partai yang resmi adalah ketua Divisi Komunikasi Publik.

Namun, mantan ketua Fraksi Partai Demokrat DPR itu enggan berkomentar ketika ditanya posisi juru bicara diganti karena Ruhut sering berkomentar pedas. ”Tidak ada kaitan dengan yang terjadi akhir-akhir ini,” ujar Syarief.

Tetap Ngotot
Sementara itu, Ruhut Sitompul tetap ngotot bahwa posisinya selama ini adalah sebagai juru bicara resmi PD. Sebab, Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar semua kader bisa berfungsi sebagai juru bicara partai.

Anggota Komisi III DPR itu juga menyatakan, jika memang Andi Nurpati selama ini merupakan juru bicara PD, mengapa yang bersangkutan tidak pernah berbicara atau menjawab pertanyaan publik.

Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat, Marzuki Alie membantah makin mencuatnya perpecahan di internal Demokrat. Sebab, PD merupakan partai yang mengerti, memahami, memaknai, dan mempraktikkan nilai-nilai demokrasi. ”Kongres kami bagus, setelah kongres juga aman. Jadi, tidak ada pecah-pecahan,” tegasnya.(J22,K32-25)
Sumber: Suara Merdeka, 27 Mei 2011
--------------
Resmi Disandang Andi Nurpati; Ruhut Bukan Jubir Demokrat

Partai Demokrat (PD) menegaskan, jabatan sebagai jurubicara (jubir) resmi dipegang Andi Nurpati yang menjabat Ketua Divisi Komunikasi Publik. Sedangkan Ruhut Sitompul yang sering berbicara di media mengaku jubir, ternyata bukan jubir PD.

"Jadi sesungguhnya sebagai jubir tidak ada pergantian. Sebab sebenarnya jubir itu yang resmi itu bagian komunikasi," tegas anggota Dewan Pembina DPP PD Syarif Hasan sebelum mengikuti rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta Kamis (26/5) siang.

Seperti diketahui sebelumnya, Ruhut Sitompul selalu mengklaim dirinya sebagai jubir PD. Berbagai komentarnya bahkan sempat menjadi kontroversi, termasuk tentang usulan mengamandemen UUD 1945 tentang masa jabatan presiden. Bahkan yang terakhir, Ruhut beradu mulut tentang kasus M Nazaruddin dengan Ketua MK Mahfud MD.

Ketua Divisi Komunikasi Publik PD, Andi Nurpati sendiri menegaskan tidak ada istilah jubir di PD. "Nggak ada itu istilah jubir di Demokrat," jelasnya.

Menurut Andi Nurpati, sebenarnya semua pengurus PD bisa menjelaskan kepada masyarakat luas.
"Pak Ketua (Anas Urbaningrum-red) mempersilakan semua pengurus agar bicara ke publik, namun itu bukan sebagai jubir," beber Andi.

Kepala Biro Riset Data dan Publikasi DPP PD, Prasetyo Sudrajat menguatkan pernyataan Andi. Memang selama ini ada salah kaprah soal jubir PD.

Jadi sangat disesalkan, bila Ruhut mengomentari segala macam masalah dengan mengatasnamakan jubir PD. "Kami perlu luruskan ini, agar jangan sampai yang diomongkan itu malah memicu masalah baru," ingatnya.

Anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok juga menyebut bahwa Ruhut bukanlah jubir PD. Hal itu juga diperkuat pernyataan Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum dan Sekretaris Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin.

Namun Ruhut bersikeras tetap menjadi juru bicara. "Bapak (SBY-red) sudah mengatakan, semua mesti jadi jubir," kata Ruhut sambil menambahkan bahwa partainya masih memerlukan dirinya.
(Edi/Mgn/Sim)-e.
Sumber: Kedaulatan Rakyat, 27 Mei 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan