Presiden Tolak Bingkisan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mau menerima bingkisan dalam bentuk apa pun sebagai kado pernikahan putranya, Agus Harimurti dengan Annisa Pohan.
Juru bicara Presiden, Andi Mallarangeng, menjelaskan, Presiden Yudhoyono tidak mau merepotkan tamunya. Oleh karena itu, kata dia, Presiden tidak ingin ada hadiah yang berlebihan.
Bahkan, rencananya dalam undangan pernikahan akan dituliskan dengan hormat tidak menerima segala macam hadiah. Maksudnya datang saja, kasih selamat, selesai, jelas Andi.
Andi menjelaskan hal tersebut kepada wartawan di Jakarta kemarin, berkaitan dengan rencana resepsi pernikahan Agus-Annisa di Istana Bogor, Sabtu (9/7).
Menurut Andi, Presiden memutuskan tidak akan mengundang kepala negara atau kepala pemerintahan negara lain saat resepsi pernikahan anak sulungnya itu. Tapi kalau mau datang, ya, diterima, katanya.
Menurut Andi, pernikahan Agus dengan presenter acara sepak bola RCTI yang rencananya mengundang 2.000 tamu itu merupakan acara pribadi Presiden, bukan acara kenegaraan. Oleh karena itu, katanya, Presiden tidak harus mengundang tamu negara. Namun, kata Andi, anak Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi sudah mengonfirmasi akan hadir dalam acara tersebut.
Andi menjelaskan, selain tidak mengundang tamu negara, Presiden juga ingin menghemat dengan memangkas upacara adat yang tidak perlu. Pernikahan itu hanya terdiri atas siraman dan akad nikah, resepsi dan pedang pora. Sebagai istri militer, kata dia, tentu Annisa akan diwawancara komandan batalyon hingga Panglima TNI. Akad nikah dilangsungkan pada Jumat (8/7) di rumah Annisa, putri Aulia Pohan, di Kebayoran, Jakarta.
Ia mengatakan, dipilihnya Istana Bogor sebagai tempat resepsi bukan hanya dilakukan Presiden SBY. Semasa Adam Malik dan HM Soeharto menjabat, istana tersebut juga pernah digunakan untuk acara pribadi.
Andi menyatakan hal tersebut tentu wajar saja karena Presiden tinggal di istana. Sudah sewajarnya menikah di rumah. Rumah Presiden kan, ya istana, kata Andi.
Selain itu, kata dia, resepsi pernikahan di Istana Bogor juga jauh lebih sederhana daripada menggelar pesta di hotel maupun gedung pertemuan. Ini jauh lebih sederhana daripada menikah di hotel. Di Istana Bogor cuma tinggal pakai tenda, kata Andi.
Mengenai dana yang dikeluarkan untuk pernikahan anak Kepala Negara itu, Andi mengaku tidak tahu. Namun, sambung Andi, Presiden mengupayakan sesederhana mungkin. Ia menolak jika dikatakan Presiden menggunakan anggaran negara untuk pernikahan anaknya. (Tia/P-1)
Sumber: Media Indonesia, 4 Juli 2005