Politik Uang di DPRD Sulit Dibuktikan
Pihak Partai Demokrat (PD) DKI kesulitan untuk membuktikan dugaan money politics berkaitan dengan kasus pembelotan anggota F-PD saat pemilihan Ketua DPRD DKI pada 17 September lalu.
Ketua DPD PD Husein Abdul Azis mengatakan hal itu kepada Media di Jakarta, kemarin, ditanya hasil investigasi tim tujuh yang di antaranya Ketua DPP PD Budi Santoso, dan Ketua DPD PD DKI Husein Abdul Azis, terhadap dugaan anggota fraksinya yang memberikan suara kepada Ade Surapriatna, calon dari F-Golkar atau Koalisi Kebangsaan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Sutiyoso dan Wakil Ketua DPRD DKI Maringan Pangaribuan meminta pelantikan Ketua DPRD DKI terpilih Ade Surapriatna jangan ditunda-tunda karena akan mengganggu kelancaran program pembangunan dan kinerja legislatif.
Masalah nota kesepahaman kerja sama PKS dengan PD untuk memenangkan Ahmad Heryawan, sebaiknya tidak dibawa-bawa ke dalam lembaga dewan, pinta Maringan (Media, 25/9).
Husein menegaskan, mestinya 15 suara dari F-PD (tanpa Ilal Ferhard calon ketua dewan dari F-PD) diberikan kepada Ahmad Heryawan calon F-PKS sesuai kesepakatan kedua fraksi. Namun, kenyataannya Heryawan hanya mendapat 30 suara.
Di atas kertas harusnya 18 suara dari PKS ditambah 15 suara dari PD. Untuk itu, DPP PD dan DPD PD DKI menduga ada anggota F-PD membelot lalu dikait-kaitkan dengan money politics.
Meski demikian, kata Husein, tim tujuh belum berhasil mengungkap money politics atas dugaan membelot anggota F-PD. Hingga kemarin, ada dua orang yang terindikasi membelot berdasarkan informasi sebelum dan setelah pelaksanaan pemilihan Ketua DPRD DKI.
Saat rapat paripurna pemilihan Ketua DPRD DKI, ada empat orang calon yakni Ahmad Heryawan, Ilal (F-PD), Maringan (F-PDIP), dan Ade Surapriatna (F-Golkar). Dalam pemilihan Ketua DPRD DKI periode 2004-2009 ini, Ade menang dengan memperoleh 42 suara. Sedangkan Heryawan 30 suara ditambah satu yang rusak dari anggota F-PD.
Ketika ditanya nama atau inisial kedua orang yang terindikasi membelot, setelah tim tujuh melakukan cross check kepada anggota F-PD DPRD DKI dan sumber lainnya, Husein belum bersedia menjelaskan. Begitu juga Ketua DPP PD Budi Santoso tidak mau menjelaskan nama anggota F-PD yang membelot.
Sabarlah, sekarang investigasi masih terus berlangsung. Berbagai informasi sedang digali dari anggota F-PD dan sumber lainnya agar segera terungkap yang sesungguhnya, ujar Husein.
Dia menambahkan, tim tujuh akan bekerja maksimal dalam melakukan investigasi, sehingga proses pembuktian anggota F-PD yang diduga membelot segera selesai.
Mudah-mudahan secepat mungkin, kalau bisa akhir September 2004 sudah diumumkan. Sehingga tidak mengganggu pelantikan Ketua DPRD DKI yang direncanakan minggu pertama Oktober 2004, ujar Husein.
Soal pembuktian yang sudah diperoleh tim tujuh, Husein kembali menegaskan hanya sekadar informasi. Setelah di-cross check kepada kedua anggota F-PD dan sudah ada pengakuannya. (Ssr/J-3)
Sumber: Media Indonesia, 27 September 2004