Pimpinan DPR Menilai Tidak Ada Gebrakan

Semua Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (27/1), menilai, tidak ada gebrakan dan terobosan yang dilakukan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam program 100 hari. Pemerintah terlalu disibukkan oleh persoalan politik.

Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar Priyo Budi Santoso menuturkan, Presiden Yudhoyono memang terlihat memiliki ikhtiar untuk menggerakkan semua kementerian guna menyukseskan program 100 hari. Namun, tidak terlihat adanya terobosan, khususnya di bidang ekonomi dan peningkatan kesejahteraan.

”Waktu dan tenaga dalam program 100 hari justru habis untuk mengurus hiruk pikuk politik. Misalnya, kasus cicak vs buaya, dugaan kriminalisasi unsur pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, dan sekarang kasus Bank Century,” kata Priyo.

Munculnya berbagai masalah politik itu, kata Priyo, dikarenakan sikap pemerintah sendiri yang tidak segera menyelesaikannya, bahkan cenderung dibuat lebih rumit.

Wakil Ketua DPR dari Fraksi PDI-P Pramono Anung menilai, munculnya berbagai kasus politik itu akibat akumulasi kasus sebelumnya yang tidak dikelola secara baik oleh pemerintah. Pemerintah bahkan terkesan membiarkan sejumlah kasus berlarut-larut.

Pramono pun menilai, 100 hari pemerintahan periode 2009- 2014 jauh lebih buruk dibandingkan program yang sama pada pemerintahan 2004-2009. ”Saya memberikan nilai C untuk program 100 hari pemerintahan 2004-2009, itu artinya lulus meski pas-pasan. Namun, untuk saat ini sulit menilainya karena rakyat tidak tahu apa yang telah dikerjakan pemerintah dalam program 100 harinya,” katanya.

Wakil Ketua DPR dari PKS Anis Matta melihat, prestasi pemerintah yang terlihat pada program 100 hari adalah di bidang keamanan. (NWO)

Sumber: Kompas, 29 Januari 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan