Pesan BBM Nazaruddin Tak Valid

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak bisa menindaklanjuti berbagai pernyataan mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin terkait kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang. Pasalnya, pernyataan tersebut disampaikan melalui BlackBerry Messenger (BBM) yang dinilai tidak valid.

Menurut Ketua KPK Busyro Muqoddas, meskipun Nazaruddin selalu mangkir dalam tiga panggilan pada dua kasus yang berbeda, pihaknya tidak akan memperhatikan pernyataan Nazaruddin itu. KPK bertindak berdasarkan alat bukti, bukan dari BBM.

’’Keterangan yang hanya melalui BBM itu belum bisa dijadikan alat bukti, karena tak jauh beda dengan surat kaleng. Jadi, tidak valid,’’ ujarnya sebelum rapat kerja dengan Komisi III di Gedung DPR Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, dalam pesan BBM-nya Nazaruddin mengungkapkan dugaan keterlibatan tiga anggota DPR dalam kasus itu, yakni Ketua Panitia Anggaran Komisi X DPR Angelina Sondakh dan Wakil Ketua Badan Anggaran Mirwan Amir (keduanya dari Fraksi Partai Demokrat) dan anggota Badan Anggaran I Wayan Koster (PDIP). Keterangannya tersebut berdasarkan pengakuan Angelina Sondakh dalam rapat Tim Pencari Fakta Fraksi Partai Demokrat. Ketiga politikus tersebut membantah tudingan Nazaruddin.

Busyro mengungkapkan, hingga kemarin pihaknya belum menerima surat keterangan dokter mengenai sakit yang diderita Nazaruddin, yang kini dikabarkan tengah berobat di Singapura. Padahal, sejak awal KPK terbuka jika Nazaruddin akan mengirim surat tersebut.

’’Namun karena hingga kini tidak ada surat keterangan sakit dari dokter yang menangani kesehatan Nazaruddin, maka KPK tidak akan mudah percaya begitu saja atas alasan sakit yang bersangkutan sebagaimana dikatakan di media. KPK berpegang pada alat bukti yang terukur,’’ tegasnya.

Sudahi Polemik
Sementara itu, Sekjen DPP PD, Eddhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meminta Nazaruddin segera kembali ke Tanah Air guna memenuhi panggilan KPK.
’’Saya imbau Pak Nazaruddin sebagai warga negara yang baik dan taat hukum segera kembali dan memberikan kesaksiannya, agar semuanya jelas,’’ katanya.

Dia menyatakan, kehadiran Nazaruddin di KPK akan menyudahi polemik dan spekulasi yang selama ini beredar di tengah masyarakat, sekaligus membuat Nazaruddin tak akan lagi dihantui berbagai kasus yang menimpanya.

’’Jadi, sekali lagi, saya sampaikan kepada Pak Nazaruddin sebagai kawan, sebagai sahabat, sebagai sekretaris jenderal Partai Demokrat, agar segera sembuh dan kembali ke Jakarta untuk menjalankan tugas-tugasnya. Tentu bilamana yang bersangkutan dalam kondisi dinyatakan sembuh oleh dokter,’’ tuturnya.

Ibas mengaku pernah berkomunikasi dengan Nazaruddin untuk menanyakan kabar dan kondisi kesehatannya. Menurut dia, Partai Demokrat terus menjalin komunikasi dengan Nazaruddin. Namun Ibas menegaskan, Demokrat tidak mengurusi persoalan pribadi Nazaruddin.

’’Terus terang, Demokrat tidak mengurusi dan tidak menerima surat panggilan KPK untuk Nazaruddin, karena itu menyangkut pribadi,’’ tandasnya. (J22,K32-25,59)
Sumber: Suara Merdeka, 21 Juni 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan