Pemerintah didesak untuk menegakkan hukum dan memberantas korupsi dengan memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada para koruptor.

Desakan Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) itu tercantum dalam rekomendasi Muktamar IV ICMI yang berakhir pada Rabu (7/12) pagi.

ICMI akhirnya menyepakati kepemimpinan kolektif pemilihannya yang berlangsung Selasa hingga Rabu pagi. Lima ketua yang terpilih itu adalah Hatta Radjasa, Marwah Daud Ibrahim, Muslimin Nasution, Nanat Fattah, dan Azyumardi Azra. Kelima ketua ICMI itu akan memimpin ICMI bergantian selama lima tahun dari 2005-2010.

Sepuluh rekomendasi yang ditelurkan Muktamar ICMI itu, antara lain, meningkatkan kemampuan pengetahuan ekonomi bangsa, memperjuangkan ekonomi menengah dan kecil, serta memperjuangkan terbentuknya bank khusus untuk nelayan dan petani. Selain itu, peningkatan program pengobatan di bidang kesehatan, terutama flu burung, antraks, polio, dan lainnya. Khusus untuk rumah sakit dan puskesmas, pemerintah diminta menciptakan pelayanan yang maksimal.

Dalam rekomendasinya, ICMI juga meminta dipulihkan dan diluruskan kembali soal makna jihad sekaligus membersihkan nama Islam dari image teroris. Terkait dengan konflik horizontal yang terjadi di Poso, Ambon, dan daerah konflik lainnya, ICMI juga mendesak pemerintah melakukan langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan ini.(Ren/Doe)

Sumber: Kompas, 8 Desember 2005