Pemakaian Uang Mahasiswa Baru; Pejabat UGM Ngelencer ke Lombok Bersama istri

Hampir semua pejabat Universitas Gadjah Mada bersama istri ngelencer ke Lombok dengan alasan membahas evaluasi seleksi nasional mahasiswa perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Anggarannya menggunakan dana dari mahasiswa. "Ini kan pake uang mahasiswa, apalagi istri-istri ikut," kata seorang dosen UGM yang menolak disebutkan namanya kemarin.

Dia mengatakan pejabat yang berangkat adalah rektor, wakil rektor, semua dekan, dan para direktur. Dia menghitung, jika jumlah fakultas di UGM ada 18, dan para dekan berangkat bersama istrinya, berarti rombongan yang berangkat sebanyak 36 orang. Belum lagi jajaran rektorat dan direktur. Dia mempertanyakan kenapa hanya untuk evaluasi harus ke Lombok. "Lha, gedung universitas dibangun apik-apik itu untuk apa, kok nganggo evaluasi adoh-adoh," ujarnya.

Sumber itu mengatakan UGM seharusnya lebih efisien mengeluarkan uang. "Kalau rapat bisa di UGM, kenapa enggak di UGM saja?" katanya. "Apa karena pergantian rektor, uang terus dihabis-habisin?" Menurut dia, lebih baik uang itu untuk penelitian mahasiswa atau dosen ketimbang dihambur ke luar kota. "UGM jangan boroslah, mosok mau ikut-ikutan anggota Dewan."

Direktur keuangan UGM Haryono membenarkan bahwa mereka berangkat ke Lombok dengan anggaran resmi. "Kami tidak berani menggunakan kalau tidak pakai dana resmi," ujarnya.

Juru bicara UGM, Suryo Baskoro, mengatakan sebagian dana pembiayaan kunjungan itu ke Lombok berasal dari dana pendaftaran peserta seleksi masuk mahasiswa baru UGM 2011/2012. Tiap pendaftar dikenai biaya Rp 170 ribu. Menurut dia, sebagian lagi diambil dari kas UGM. Tahun ini UGM bisa meraup uang dari mahasiswa baru sebanyak Rp 2,4 miliar.

Menurut Suryo, evaluasi itu menjadi satu paket dengan rangkaian kegiatan penerimaan mahasiswa baru mulai dari masa pengumuman, pendaftaran, sampai seleksi. "Karena itu, agenda evaluasi ini juga mendapat suplai pembiayaan dari dana pendaftaran mahasiswa baru di UGM," ujar dia. Kunjungan itu juga dalam rangka perintisan kerja sama program Pascasarjana antara UGM dan Universitas Mataram. "Detail kegiatannya saya kurang tahu." BERNADA RURIT | ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Sumber: Koran Tempo, 18 Juli 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan