Pejabat Negara; Gayus, Pegawai Pajak dari Warakas yang "Misterius"

Pegawai Direktorat Jenderal Pajak, golongan IIIA, bernama Gayus HP Tambunan (30) kini menjadi sosok yang ”misterius”. Ia disebutkan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji terlibat dalam kasus perpajakan, terkait dana senilai Rp 25 miliar.

Kasus yang diungkapkan Susno itu juga menjadi kasus yang membuat Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, Kejaksaan Agung, Polri, dan Ditjen Pajak Kementerian Keuangan kalang kabut. Mereka berpacu mengusut asal-usul uang beredar Rp 25 miliar dan mencari titik terang kasus pajak tersebut.

Sosok Gayus kini menjadi sebuah misteri bagi aparat penegak hukum yang akan mengusut kasus itu. Di sisi lain, ironisnya, Gayus yang didakwa dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang justru telah diputus bebas di Pengadilan Negeri Tangerang.

Ke mana Gayus sekarang? Belum jelas. Namun, rumah yang pernah ditinggalinya pada masa kecil tetap berada di Jalan Warakas I Gang 23, RT 11 RW 09, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Warakas dikenal sebagai perkampungan yang padat di Tanjung Priok.

Rumah yang pernah ditinggali Gayus waktu kecil itu kini kosong dan tidak terawat. Namun, di pintu depan, masih ada gambar tempel. Stiker itu bertuliskan ”Program Diploma Pajak, STAN Jakarta”. Mungkin, pendidikan di program diploma STAN Jakarta itu yang mengantar Gayus menjadi pegawai negeri sipil di Ditjen Pajak.

Menurut seorang warga, Sarjono (80), yang tinggal di depan rumah Gayus pada waktu kecil itu, Gayus memang lahir dan tinggal di rumah itu. ”Sejak kecil sampai kuliah, Gayus tinggal di sini,” kata dia.

Rumah itu adalah kediaman orangtua Gayus, yaitu Amir Syarifuddin. Namun, sejak empat tahun lalu, rumah itu tidak dihuni. ”Pak Amir biasanya sekali-sekali datang melihat rumah itu,” kata Sarjono.

Menurut Sarjono, Gayus memang memiliki rumah di kawasan Kelapa Gading dan beberapa rumah lain. Mungkin sejak memiliki rumah di tempat lain itu, rumah di Jalan Warakas tak ditinggali lagi.

Gayus memiliki rumah di Gading Park View Blok ZE 6 No 1, Kelapa Gading. Rumah berkluster itu terletak di kawasan elite dan berdekatan dengan sekolah Al Azhar Kelapa Gading dan Sekolah Saint Peter’s. Rumah di kawasan ini berharga paling murah Rp 1,2 miliar.

Menurut seorang petugas satpam, Maswiyono, saat ini rumah Gayus itu kosong. ”Biasanya ditinggali. Saya pernah melihat Pak Gayus,” katanya. Gayus biasanya datang menggunakan mobil Ford Everest, yang berharga paling murah Rp 350 juta.

Apakah selama ini Gayus sebagai petugas pajak memperkaya diri dengan berbuat korupsi? Hal itu sangat tergantung dari hasil pengusutan penegak hukum.

Yang jelas, uang Rp 25 miliar yang pernah berada di rekening Gayus, sebagai petugas yang masih relatif muda, memang menjadi pertanyaan besar. Apalagi, gajinya per bulan diperkirakan ”hanya” Rp 12 juta. Kasus Gayus pun mengusik rasa keadilan masyarakat yang selama ini dikejar-kejar untuk membayar pajak pada negara. (ferry santoso)
Sumber: Kompas, 27 Maret 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan