PDI-P Cek Nama Mirip di PPATK

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah mengecek sejumlah nama, yang menurut laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK, diduga terlibat dalam aliran dana dari Bank Century.

Dari data yang pada 6 Januari lalu dikirimkan PPATK ke Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century, ada yang mirip nama tokoh dan politisi.

”Kami sudah klarifikasi semua. Ada nama tokoh, tetapi setelah kami cek berbeda dengan tokoh yang dimaksud,” kata Wakil Ketua Pansus DPR tentang Hak Angket Bank Century dari Fraksi PDI-P, Gayus Lumbuun, Kamis (14/1) di Jakarta.

Dalam data itu, lanjut Gayus, juga ada nama yang diduga punya hubungan dengan kader PDI-P. Namun, setelah dikonfirmasi, ternyata itu tabungan lama yang bersangkutan di Bank Century dan tidak memiliki kaitan dengan kasus di bank tersebut.

Data yang diserahkan PPATK ke Pansus Century pada 6 Januari lalu sebenarnya bersifat sangat rahasia. Namun, sebagian dari data itu diduga telah bocor ke masyarakat.

Kebocoran ini, menurut Gayus, menunjukkan tiadanya argumentasi yang jelas tentang makna rahasia perbankan. Namun, kebocoran serupa diduga terjadi dalam proses pemberian dana talangan untuk Bank Century. ”Hadirnya orang-orang yang tidak jelas kepentingannya dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan, diduga pelanggaran terhadap rahasia perbankan. Sebab, dalam rapat itu diduga dibicarakan rahasia bank yang seharusnya hanya diketahui oleh polisi dan kejaksaan untuk kepentingan penyidikan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan, Rabu lalu dirinya mendapat kabar bahwa Pansus telah mendapat surat komplain dari PPATK terkait dugaan bocornya data yang mereka berikan kepada Pansus Bank Century. ”Sebaiknya nanti dibahas mengapa sampai bocor,” kata Anas.

Pekan depan, Pansus akan memanggil kembali Kepala PPATK Yunus Husein terkait aliran dana bail out senilai Rp 6,7 triliun.

Selain itu juga akan meminta penjelasan dan klarifikasi terkait nama-nama yang mirip dengan elite pemerintah dan politik. ”Namun, sampai sekarang kami masih akan mempelajari dan akan membahasnya lebih dulu secara internal dalam Pansus Century. Akan tetapi, kira-kira itulah yang akan kami agendakan,” kata anggota Pansus Century, Idrus Marham, saat dihubungi, Kamis.

Idrus mengakui adanya nama-nama yang mirip dengan elite politik, sebagaimana disampaikan PPATK. Akan tetapi, Idrus mengaku tak tahu siapa saja nama-nama tersebut. Idrus mengakui laporan terkait aliran dana dari PPATK, yang diterima Pansus awal Januari lalu, sudah didistribusikan ke setiap fraksi di DPR.

Plt Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean mengatakan, kasus Bank Century masih dalam tahap penyelidikan. Dalam tahap ini, KPK sudah memanggil sejumlah pejabat Bank Indonesia, KSSK, pejabat Bank Mutiara (dulu Century), dan beberapa pihak terkait lain. ”Saya belum bisa bicara banyak karena masih penyelidikan,” katanya.

Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, KPK juga sudah berkoordinasi dengan PPATK dan sudah mendapatkan data-data dari lembaga tersebut.

Ditanya tentang dokumen aliran dana dari PPATK yang menyebut-nyebut nama sejumlah pejabat tinggi dan kerabatnya, Johan mengatakan, ”Saya belum tahu materi data dari PPATK. Kalaupun ada data itu pastinya KPK juga menelusurinya.”(NWO/AIK/HAR)

Sumber: Kompas, 15 Januari 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan