Pansel Loloskan Jaksa dan Polisi

Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) telah memilih delapan nama. Pansel dipastikan tetap meloloskan dua nama calon dari unsur polisi dan jaksa.

Kedua nama itu adalah Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi dan jaksa Zulkarnain.Sebelumnya berbagai elemen meminta agar Pansel tidak meloloskan calon dari unsur polisi dan jaksa. Alasannya, KPK dibentuk guna mengusut kasus yang ada di dua lembaga tersebut.

Dikhawatirkan KPK tidak akan mengusut kasus korupsi di kedua instansi itu apabila di dalamnya terdapat unsur polisi dan jaksa. Sebelumnya Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) sepakat bahwa tak ada masalah jika tak ada unsur polisi dan jaksa di kursi pimpinan KPK ke depannya.

“Kita ingin tekankan rekam jejak harus jadi pertimbangan Pansel dalam memilih delapan nama yang akan diajukan Presiden ke DPR, tidak harus memenuhi keterwakilan unsur penegak hukum.Kalau dari unsur penegak hukum ini memiliki integritas buruk dan dari aspek kualitas masih dipersoalkan, saya kira Pansel jangan memaksakan diri untuk meloloskan itu,” ungkap anggota Badan Pekerja ICW Emerson Yuntho.

Sementara Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menilai keterwakilan dari unsur kejaksaan dan kepolisian dalam kepemimpinan KPK tetap penting, tetapi bukan kewajiban. Politikus senior Partai Golkar itu juga mengatakan tidak semestinya masyarakat menilai bahwa unsur dari polisi dan jaksa tidak lebih kredibel dibandingkan calon di luar institusi itu.

“Jangan menilai calon dari kejaksaan dan kepolisian punya derajat lebih rendah daripada yang dari LSM. Jangan pandang sebelah mata institusi jaksa dan polisi, itu tidak fair,” katanya. Pansel baru akan mengumumkan kedelapan nama capim KPK yang lolos hari ini.

“Kami sudah putuskan delapan nama.Rencananya besok (hari ini) akan diumumkan di Istana Negara pukul 13.00 WIB,” kata Sekretaris Pansel Capim KPK Ahmad Ubbe kepada SINDO di Jakarta kemarin. Menurut dia, sebelum diumumkan, hasil keputusan Pansel akan dilaporkan terlebih dahulu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada hari bersamaan.

Selanjutnya Presiden selaku kepala negara akan menyampaikan nama-nama terpilih ke DPR untuk diseleksi menjadi 4 orang. Saat ditanya siapa saja delapan capim KPK yang lolos,Ubbe tidak bersedia membeberkannya.“ Kan mau diumumkan besok (hari ini), jadi ya besok aja tunggu hasilnya,”katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDO, dari 10 nama calon, setidaknya nama Sayid Fadhil dan Egi Sutjiati tidak lolos dalam seleksi tahap akhir tersebut.Ke-10 nama capim antara lain penasihat KPK Abdullah Hehamahua, aktivis antikorupsi dari Sulawesi Selatan Abraham Samad, anggota Komisi Kepolisian Nasional Adnan Pandupraja,purnawirawan polisi Brigjen (Pol) Aryanto Sutadi, aktivis antikorupsi Bambang Widjojanto, Deputi Pengawasan Internal KPK Handoyo Sudrajat, akademisi Sayid Fadhil, Ketua PPATK Yunus Husein, dan Koordinator Staf Ahli Kejagung Zulkarnain.

Sumber SINDO mengatakan, keputusan tidak diloloskannya nama Sayid dan Egi diambil dalam rapat di Hotel Manhattan,Kuningan,Jakarta Selatan, Senin (15/8) malam. Rapat yang berlangsung hingga tengah malam itu berlangsung alot. Dalam keputusan tersebut, Pansel memeringkatkan 10 calon berdasarkan hasil wawancara yang berlangsung sejak Senin pagi hingga sore.

Hasilnya, ada dua nama yang dinyatakan tidak lolos, yakni Egi Sutjiati dan Sayid Fadhil. “Iya,Egi sama Sayid yang tidak lolos,”kata sumber tersebut. Sementara salah satu capim KPK yang juga Ketua PPATK Yunus Husein mengaku legawa atas semua keputusan yang akan disampaikan Pansel.

Sampai saat ini,Yunus mengaku peluangnya masih besar. Yunus sadar meski ada yang mengunggulkannya, dia juga yakin tentu ada pihak-pihak yang tidak mendukung langkahnya. ”Saya serahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa saja. Saya sadar, ada sebagian yang menunggulkan saya.Tapi ada juga yang nggak suka sama saya,”kataYunus.

Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy mengatakan komisinya akan meloloskan calon pimpinan KPK yang kredibel.Karena itu Komisi III berencana menginvestigasi rekam jejak semua calon pimpinan KPK selama sepekan. nurul huda
Sumber: Koran Sindo, 18 Agustus 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan