Pansel KPK Tak Mau Terlibat Polemik
Anggota Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Hikmahanto Juwana mengatakan, pihaknya tidak mau terlibat dalam polemik terkait komentar dan protes Ketua Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK Anwar Nasution dengan calon pimpinan KPK, Surachmin.
Ditemui di sela-sela seminar yang digelar Peradi, Jumat (21/9) di Jakarta, Hikmahanto mengatakan, pengajuan Surachmin sebagai salah satu calon pimpinan KPK diputuskan setelah panitia seleksi (pansel) melihat kompetensi, kondisi psikologi, dan rekam jejak dirinya.
Hikmahanto juga mengatakan, pihaknya tak mau terjebak dalam polemik itu.
Dalam jumpa pers di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Surachmin mengatakan, pernyataan Anwar adalah pernyataannya sebagai pribadi. Itu bukan pernyataan BPK. ujarnya.
Menurut Surachmin, pernyataan BPK biasanya dikeluarkan setelah diputuskan dalam rapat pimpinan. Selain itu, di BPK sendiri, pengajuan diri Surachmin dalam bursa pencalonan pimpinan KPK disambut baik karyawan. Mereka menyalami saya dan merasa senang karena ada wakil BPK di KPK, tutur Surachmin.
Ia mengaku tidak memahami mengapa Anwar mengatakan tidak mengenal dirinya dan menyebut dirinya pegawai rendahan. Surachmin menganggap Nasution sebagai pimpinan yang baik yang telah ia anggap sebagai orangtua sendiri. Di BPK, tutur Surachmin, dirinya adalah rujukan bagi para auditor terutama dalam soal hukum. Mungkin Pak Anwar sedang lupa. Tentang integritas saya, bisa dicek di BPK, kata Surachmin, menanggapi komentar Anwar Nasution yang menyatakan, Surachmin tidak layak menduduki jabatan sebagai pimpinan KPK, integritasnya kurang dan kualitasnya rendah.
Protes Anwar dilihat staf LBH Jakarta Arif Nuralam sebagai bentuk ketidakkonsistenan. Pada awal pencalonan, Anwar menyatakan dukungan terhadap calon yang datang dari BPK, namun kini ia malah memprotes keberhasilan Surachmin. (JOS)
Sumber: Kompas, 22 September 2007