Panitia Seleksi Bantah Menyusupkan Calon Birokrat
Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi membantah adanya upaya untuk menyusupkan calon pimpinan KPK.
Panitia Seleksi mengaku, tertinggalnya delapan makalah untuk diseleksi semata karena keteledoran administratif, bukan adanya niat untuk menyusupkan lima calon. Dari delapan makalah yang tertinggal, Panitia Seleksi menyatakan lima orang lolos.
Bantahan ini disampaikan Sekretaris Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK 2008-2012 Gunawan Hadisusilo dan Anggota Panitia Seleksi Mas Achmad Santosa, Senin (30/7).
Selasa pekan lalu diumumkan jumlah yang lolos seleksi makalah adalah 231 orang. Namun, sehari kemudian, Panitia Seleksi mengetahui adanya makalah yang belum diperiksa. Ternyata ada delapan makalah yang belum dibaca, lalu kami periksa dan ada lima orang yang lolos, ujar Gunawan Hadisusilo.
Total jumlah calon yang lolos seleksi makalah sebanyak 236 orang, dari 474 calon yang lolos seleksi administrasi pada pertengahan Juli lalu.
Menurut Mas Achmad Santosa, Tidak ada sama sekali unsur itu. Kami sudah mengecek apakah memang ada unsur-unsur sabotase, tetapi ternyata tidak.
Gunawan juga membantah tudingan adanya upaya menyusupkan calon, terutama lima calon yang susulan itu mayoritas berasal dari birokrat.
Gunawan dan Mas Achmad menanggapi, pernyataan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Patra M Zen yang mencurigai pengumuman daftar lima nama susulan hasil seleksi makalah calon pimpinan KPK oleh Panitia Seleksi, Jumat lalu.
Untuk menghindari kecurigaan yang muncul, terutama terkait kekhawatiran adanya nama-nama calon titipan, Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK diminta bisa menjelaskan bagaimana bisa ada naskah terselip dan lalu menyusul diperiksa kemudian.
Menurut Zen, kecurigaan soal adanya calon titipan bukan tidak mungkin semakin membesar mengingat kelima nama yang disusulkan itu berasal dari kalangan mantan birokrat. (vin/DWA)
Sumber: Kompas, 31 Juli 2007