Panda Bantah Tudingan Dudhie

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Panda Nababan, membantah ketika disebut telah memerintahkan Dila (Fadilah) memasukkan cek Rp 500 juta ke rekening partai. “Dila itu staf Dudhie--bendahara (partai). Bagaimana mungkin Dila melakukan itu tanpa sepengetahuan Dudhie,” kata Panda kepada Tempo kemarin.

Pernyataan Panda ini disampaikan untuk membantah isi nota pembelaan Dudhie yang dibacakan dalam sidang tindak pidana korupsi kemarin. Panda mengatakan keterangan Dudhie tidak logis.

Panda juga menyayangkan langkah Dudhie yang baru melontarkan tuduhan itu dalam sesi pembelaan. "Waktu aku bersaksi, kok tidak dipermasalahkan?”

Dalam jumpa pers di Jakarta kemarin, Panda juga membantah tuduhan Dudhie bahwa dia telah menerima dan membagikan cek pelawat untuk memenangkan Miranda Swaray Goeltom. Dia juga membantah tudingan bahwa dirinya adalah koordinator pemenangan Miranda.

Panda mengatakan, tuduhan Dudhie bahwa dia memerintahkan rekannya sesama anggota PDIP itu mengambil titipan di Restoran Bebek Bali juga merupakan kebohongan. “Saya kaget (atas tudingan itu)," tutur Panda.

Panda mengungkapkan, pada Mei 2009 dia bersama Dudhie dan Sekjen PDIP Pramono Anung berada di Restoran Bunga Rampai, Jalan Cik Ditiro, Jakarta Pusat. Saat itu dia menanyakan kepada Dudhie dari mana Dudhie menerima cek pelawat. Dudhie, seperti ditirukan Panda, menjawab, "Ada diantar seseorang." Namun, kata Panda, Dudhie mengaku lupa siapa orangnya.

Dia menegaskan, posisinya satu level dengan Dudhie. “Saya tidak punya kapasitas untuk memerintahkan terdakwa," kata dia.

Panda juga mengaku tidak pernah menerima cek pelawat senilai Rp 1,4 miliar dan tidak pernah memberikannya ke orang lain. “Dan pernyataan ini didukung oleh keterangan 32 saksi yang diperiksa selama di persidangan," tutur Panda. AMIRULLAH
 
Sumber: Koran Tempo, 5 Mei 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan