Oentarto Minta Hengky Beberkan Tokoh Kunci

Hengky Samuel Daud berperan seperti staf khusus Mendagri.

PASCAPENANGKAPAN buronan perkara korupsi pengadaan mobil pemadaman kebakaran, Hengky Samuel Daud oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu lalu (20/6), mantan Dirjen Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri, Oentarto Sindung Mawardi berharap agar otak intelektual dalam kasus tersebut bisa segera diungkap.

“Saya berterima kasih kepada KPK dan kepolisian karena telah menangkap yang bersangkutan. Semoga ia tidak menutupi apa yang sebenarnya terjadi,” kata Oentarto kepada Jurnal Nasional, Minggu (21/6). Oentarto telah ditetapkan KPK sebagai tersangka terkait pembuatan surat radiogram tentang pengadaan mobil pemadam kebakaran tahun 2002.

Pria berusia 65 tahun tersebut kini mendekam dalam rumah tahanan Cipinang. Perkenalan dengan Hengky diawali Oentarto sekitar September 2002 melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) saat itu, Hari Sarbano. Menurutnya, Hengky sangat dekat dengan Hari layaknya seorang staf khusus.

“Semua orang di Depdagri termasuk cleaning service tahu kalau ia dekat dengan Menteri,” kata Oentarto. Pria jebolan Universitas Harvard itu juga bercerita bagaimana Hengky memintanya untuk membuatkan radiogram yang ditujukan kepada para kepala daerah.

“Ia membawakan contoh surat terdahulu dan ia mengatakan kalau itu berdasarkan instruksi menteri,” kata Oentarto. Karena belum juga dibuatkan, Oentarto pun mendapat tekanan dari Direktur PT Istana Sarana Raya tersebut. Oentarto akhirnya membuatkan surat himbauan pelayanan umum tersebut setelah mendapat ancaman senjata dari Hengky.

“Ia bawa dua pistol ke ruangan saya,” kata Oentarto lagi. Menurut Oentarto, dalam radiogram yang ia buat, tidak ada perintah penunjukan langsung atas perusahaan Hengky untuk menjadi rekanan pengadaan mobil pemadam kebakaran. Penunjukan kepada PT Istana Raya, ia yakini dilakukan oleh kepala daerah masing-masing.

“Surat itu hanya imbauan. Jika dilaksanakan boleh, kalau tidak dilaksanakan juga tidak kena sanksi,” tutupnya. Penunjukan PT Istana Sarana sebagai rekanan pengadaan mobil pemadam kebakaran, telah menjerat sejumlah pejabat daerah dalam kasus dugaan korupsi, di antaranya Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan.

Sementara itu, mengenai indikasi keterlibatan Mendagri era Megawati, Hari Sabarno, KPK belum bisa berkomentar banyak. “Belum tahu. Kita tunggu bukti dulu,” ujar juru bicara KPK, Johan Budi saat dihubungi Minggu siang (21/6). Menurut Johan, Hari Sabarno sudah pernah diperiksa oleh KPK untuk kasus tersebut, namun sebagai saksi.[by : Melati Hasanah Elandis]

Sumber: Jurnal Nasional, 22 Juni 2009

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan