Nazaruddin Umbar Ancaman lewat Blog

Belum selesai persoalan SMS berisi fitnah terhadap SBY yang disebut-sebut dari Muhammad Nazaruddin, mantan bendahara umum DPP Partai Demokrat yang tengah berada di Singapura itu mengumbar ancaman melalui akun blog di www. nazaruddin78. blogspot.com.

Dalam akun blog yang dibuat bulan Mei 2011 itu antara lain disebutkan bahwa pembusukan karakter terhadap dirinya belakangan ini membuat dia memanfaatkan media sosial untuk menuliskan testimoni. Menurut blog itu, apa yang menimpa Partai Demokrat telah membuat partai lain bersorak.

Nazaruddin juga menganggap bahwa berbagai kasus yang dituduhkan kepadanya merupakan skenario pihak tertentu. Di antaranya tudingan perkosaan terhadap seorang SPG, dugaan penipuan/penggelapan dalam bisnis batu bara, kasus Sesmenpora, hingga pemberian uang kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M Gaffar. Ia juga menuding Mahfud MD dan Janedjri telah melakukan pembohongan terhadap publik.

Nazaruddin berencana melaporkan keduanya kepada polisi. Dia juga menilai pencekalannya oleh KPK merupakan rekayasa untuk menghancurkan kredibilitasnya.

’’Oleh sebab itu  dalam waktu dekat saya akan membuka diri, termasuk melakukan live chatting dengan semua komunitas online, media alternatif di Indonesia, untuk menyampaikan apa yang sesungguhnya terjadi dari sudut pandang saya,’’ kata Nazaruddin dalam blog itu.

Nazaruddin membenarkan blog www.nazaruddin78. blogspot.com adalah miliknya. Dia mengaku akan melakukan perlawanan lewat blog itu.

”Ya, itu blog saya,” kata Nazaruddin saat dikonfirmasi lewat telepon.
Melalui blognya itu, dia akan mengungkap semua hal yang diketahui, termasuk kehidupan pribadi, partai, dan kasus hukumnya. ”Saya akan ceritakan banyak hal, mulai perjalanan pribadi saya, perjalanan di partai, sampai permasalahan ini ada,” jelasnya.

Jadi Alat Bukti
Kebenaran bahwa isi blog tersebut merupakan tulisan Nazaruddin justru dibantah Ketua Departemen Kesejahteraan Rakyat DPP PD, Muhammad Jafar Hafsah.

”Saya tidak percaya itu blog Nazaruddin. Dapat informasi dari mana kalau itu punya dia,” ujarnya usai rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Dia menegaskan, pihaknya akan percaya blog itu milik Nazaruddin jika sudah mendapat konfirmasi langsung dari yang bersangkutan.

”Saya tidak percaya kalau itu blog dia, karena tulisan di situ justru membuat masalah makin ruwet. Ngapain dia nulis di blog. Harusnya pulang saja ke Indonesia,” kata Jafar.

Konten dalam blog itu, menurut Sekretaris Divisi Pembinaan Anggota DPP PD, Roy Suryo, bisa menjadi alat bukti hukum bila suatu saat ada yang memperkarakan berdasarkan UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) pasal 5 ayat 1.

Wakil Sekjen DPP PD, Saan Mustopa menyatakan, pihaknya akan mengirim tim khusus ke Singapura untuk membujuk Nazaruddin. Saat ini, nama-nama tersebut masih diinventarisasi oleh DPP. ”Masih di-list, orangnya banyak, dari DPR dan DPP,” ungkapnya.

Dia menilai, Ketua Departemen Perekonomian DPP PD, Sutan Bhatoegana sebagai salah satu yang cocok menjadi anggota tim. Sebab, Bhatoegana kerap berkomunikasi secara intensif dengan Nazaruddin. ”Kami masih terus mengupayakan cara-cara persuasif agar Pak Nazaruddin memenuhi panggilan KPK,” ujarnya.

Sutan Bhatoegana menyatakan bahwa Nazaruddin akan pulang setelah sembuh. ”Kami harapkan dia segera pulang, tapi kalau sakit-sakit begitu datang ke KPK itu kan luar biasa,” ujarnya.

Demokrat, kata dia, berusaha proaktif mengajak Nazaruddin kembali ke Indonesia agar tidak ada fitnah terhadap partai. ”Kami hanya bisa mengimbau, tidak bisa memaksa,” tandas Sutan.

Sementara itu polisi mengambil data dari ponsel milik Indra J Piliang. Politikus Golkar itu mengaku mendapat langsung SMS ancaman dari orang yang disebut-sebut Nazaruddin dari nomor +6584393907.

”Pemeriksaan dilakukan selama satu jam. Mereka mengambil data forensik di ponsel saya. Mereka menyambungkan alat dan menyedot seluruh SMS yang saya terima dan saya kirim. Ada 900 SMS yang saya terima dan 500 yang saya kirim. Mereka ingin memeriksa data SMS dari nomor Singapura,” kata Indra, Selasa.

Indra mengaku SMS itu dia terima pada Minggu 28 Mei pukul 00.14. Siang hari, dia mencoba membalas SMS ke nomor itu, tetapi tidak dibalas. ”Nomor itu dari Singapura, Singtel. Saat itu sudah tidak aktif,” imbuhnya.

Indra yakin nomor itu dikirim oleh orang Indonesia yang berada di Singapura. Namun dia tidak yakin yang mengirim SMS itu Nazaruddin. Dia tidak pernah berbincang dan melakukan kontak telepon dengan mantan bendahara umum PD itu. (J22,dtc-59)
Sumber: Suara Merdeka, 1 Juni 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan