Nazar Ungkap Biaya Politik Uang Anas

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengungkap politik main uang yang diduga dilakukan oleh Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum.

Praktek ini diperkirakan terjadi dalam kongres Partai Demokrat di Bandung tahun lalu, yang dimenangi Anas. "Semua DPC (pengurus cabang) saya kasih duit untuk memenangkan Anas. Ada yang terima 10 ribu sampai 40 ribu dolar (Amerika Serikat)," kata Nazaruddin dalam wawancara lewat telepon dengan majalah Tempo yang diterbitkan pekan ini.

"Jangan kaget, biaya untuk memenangkan Anas waktu itu sekitar US$ 20 juta (sekitar Rp 170 miliar)," kata Nazaruddin. Dia juga mengatakan sebagian biaya politik Anas berasal dari PT Anugrah. Dari perusahaan yang sama, "Saya dengar Januari lalu dia masih ambil 1 juta dolar dan Maret juga minta ke Yulianis (seorang staf Nazar) 1 juta dolar."

Menurut Nazaruddin, jika tidak ada PT Anugrah,Anas tidak akan menang dalam pertarungan merebut kursi Ketua Umum Partai Demokrat. Tempo berkali-kali menghubungi Anas, tapi tidak mendapat respons. Sebelumnya, kepada majalah Tempo,Anas membantah tuduhan Nazar. "Justru ada yang bilang dia (Nazar) mendapat untung dari kongres,"katanya.WAHYU MURYADI | SUKMA N LOPIES | MARTHA THERTINA

KISAH ANUGRAH

PT Anugrah Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang didirikan oleh kelompok Muhammad Nazaruddin selain PT Mahkota Negara dan PT Anak Negeri.

Domisili: Pekanbaru

Berdiri: 25 Januari 1999

Pendiri: M. Nazaruddin, Muhammad Nasir, Drs Ayub Khan, dan Muhammad Ali

Pengurus: komisaris dan direksi perusahaan ini beberapa kali berubah. Di akta notaris, sejumlah orang pernah berada di PT Anugrah, termasuk M. Nazaruddin dan adiknya, Muhajidin Nur Hasim. Dalam akta terakhir, tertanggal 31 Desember 2010, sejumlah nama muncul di perusahaan ini yakni Amin Andoko, Ahmad Darsono, Muhamad Fajarkumia, dan Saimun Sinaga.

Peran Anas: M. Nazaruddin menjual dan menyerahkan 30 persen saham kepada Anas Urbaningrum pada 1 Juni 2007. Tapi, dalam wawancara dengan Tempo, Anas mengaku telah mundur dari keterlibatannya di perusahaan ini.

AKTIVITAS:

- PT Anugrah, PT Mahkota Negara, dan dua perusahaan lain pernah menangani proyek Kementerian Pendidikan Nasional pada 2007. Proyek ini bermasalah karena antara lain molor pengerjaannya.

- Neneng Sri Wahyuni, istri Nazaruddin, dan Mindo Rosalina Manulang pernah bekerja di PT Anugrah. Neneng terseret kasus proyek listrik tenaga surya di Kementerian Tenaga Kerja. Adapun Rosalina menjadi tersangka kasus suap proyek wisma atlet.

PENGAKUAN NAZARUDDIN:

"PT Anugrah Nusantara digunakan untuk main proyek di Kementerian Pendidikan Nasional."
(lewat pesan pendek pada 7 Juli lalu kepada wartawan)

"Anugrah itu perusahaan untuk kendalikan proyek di Kementerian Olahraga, yang pegang sahamnya Anas dan saya separuh-separuh."
(dalam wawancara dengan majalah Tempo edisi 11 Juli)

RISET | DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER
Sumber: Koran Tempo, 11 Juli 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan