Merasa Sendirian Berantas Korupsi

Sambutan Ruki di Ultah Ke-2 KPK

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrrachman Ruki membeberkan pengakuan setelah dua tahun lembaganya beroperasi. Selama rentang waktu itu, dia dan timnya merasa masih sendirian dan berjalan terseok-seok dalam memberantas korupsi.

KPK, kata Ruki, juga merasa upayanya itu tidak diiringi perbaikan sistem oleh lembaga lain, baik di jajaran eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

Pernyataan tersebut disampaikan Ruki saat memberikan sambutan dalam peringatan ulang tahun ke-2 KPK di kantornya, Jalan Veteran III, kemarin. Sambutan tertulis itu diberi judul Gerakan Antikorupsi, Sebuah Perang Sunyi di Belantara Curiga.

Menurut Ruki, aksi-aksi penindakan KPK seharusnya dijadikan cambuk atau pelecut perbaikan sistem birokrasi Indonesia. Namun, tidak ada satu pun yang memanfaatkan momentum itu. Faktanya, semua hanya menjadi penonton adegan demi adegan pemberantasan korupsi. Eksekutif, legislatif, maupun yudikatif tetap diam terpaku meski satu per satu fakta dipertontonkan, kata Ruki berapi-api.

Beberapa tamu undangan yang juga petinggi aparat penegak hukum tampak tersenyum kecut mendengar sambutan Ruki. Di antaranya, Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Hendarman Supandji, Kapolri Jenderal Pol Sutanto, dan Kabareskrim Mabes Polri Makbul Padmanegara. Padahal, selama ini mereka juga tidak ongkang-ongkang dalam pemberantasan korupsi.

Selain para petinggi kejaksaan dan Polri, hadir Ketua MA Bagir Manan, Ketua PPATK Yunus Husein, Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin, Anggota KY Soekotjo Soeparto, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Taufiq Effendi, Direktur Partnership H.S. Dilon, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Dirjen Pajak Hadi Poernomo, Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ash-Shiddieqy, dan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah.

Sesudah acara, jaksa agung sempat berseloroh kepada Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Tumpak Hatorangan Panggabean di hadapan para wartawan dan jaksa yang bertugas di KPK. KPK tidak berjalan sendirian. Kan ada saya, Pak Sutanto, dan juga Pak Hendarman ini. Ya tidak sendiri lah, katanya, sambil menengok ke Hendarman yang berada di sampingnya. Ya Pak, KPK tidak sendirian, tambah Hendarman sambil tersenyum. Tumpak yang juga pernah menjadi jaksa tak berkomentar. Dia hanya tertawa kecil.

Sementara itu, Lucky Djani, wakil koordinator Indonesia Corruption Watch, mengatakan bahwa kinerja KPK pada umumnya bagus. Hanya, kasus-kasus yang ditangani KPK bukan kasus yang strategis yang membawa impact (dampak, Red) antikorupsi secara meluas, katanya. Bisa dibilang, kasus KPK masih kecil-kecil. Lukcy membenarkan ucapan Ruki bahwa hingga kini belum ada perbaikan sistem yang signifikan. Namun, dia tidak sepakat bila KPK mengatakan bekerja sendirian memberantas korupsi. KPK tidak sendirian kok, ujarnya. (lin)

Sumber: Jawa Pos, 30 Desember 2005

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan