Menpora Tegaskan Komitmen untuk Berantas KKN

Menpora Adhyaksa Dault menegaskan komitmennya untuk menyukseskan program pemerintah dalam pemberantasan korupsi sehingga tidak mungkin dirinya melakukan korupsi.

Ini sudah menjadi gerakan seluruh anggota kabinet bahwa program pemberantasan korupsi harus sukses. Di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, hal itu mendapat perhatian serius, kata Adhyaksa kepada pers di Jakarta, kemarin.

Dalam kesempatan itu Menpora juga menegaskan bahwa dirinya bukan menjadi sasaran aksi demonstrasi mahasiswa terhadap sejumlah menteri yang dinilai telah melakukan tindakan korupsi dan tidak mampu menjalankan tugas.

Saya bukan sasaran aksi demo mahasiswa. Mahasiswa juga telah mengklarifikasi dan mereka telah minta maaf, sehingga saya tidak melanjutkan tuntutan hukum, kata Adhyaksa.

Sekelompok mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Jakarta (GMJ) pada 16 Februari 2005 melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara dan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka memprotes enam menteri yang dinilai korup dan tidak mampu menjalankan tugas.

Sambil berunjuk rasa, mereka membawa enam ekor ayam sebagai simbol terhadap enam menteri tersebut, termasuk Menpora.

Adhyaksa menilai aksi tersebut telah mencemarkan nama baik dan dirinya mempertimbangkan untuk menuntut secara hukum.

Namun, GMJ kemudian mengklarifikasi kepada pers dan Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga bahwa Menpora tidak termasuk dalam enam menteri tersebut. Sehingga, rencana Menpora untuk melakukan tuntutan hukum dibatalkan.

Menurutnya, atas aksi mahasiswa pada 16 Februari lalu itu pihaknya sangat terganggu, terutama menyangkut harga diri dan nama baiknya.

Menpora mengaku ada pihak-pihak tertentu yang ingin merusak tugas dan tanggung jawabnya sebagai pejabat negara dengan menghembuskan isu-isu yang merusak reputasinya.

Adhyaksa mengaku tidak mengerti jika kemudian muncul penilaian kurang baik atas kementerian yang dipimpinnya. Anggaran kementerian saya saja belum turun, lalu ada tuduhan seperti itu, kan merusak citra dan nama baik saya. Saya tidak akan memakan uang haram, katanya.

Sedangkan mengenai enam menteri yang tetap disebut koruptor dan tidak mampu menjalankan tugas menteri itu, Menpora mengaku tidak ingin mencampuri urusan menteri-menteri lainnya tersebut.

Saya tidak mencampuri urusan menteri lain. Saya menduga ada kelompok-kelompok tertentu di balik aksi mahasiswa itu, katanya.

Di tempat terpisah, Hary Purwanto dari GMJ mengatakan pihaknya telah bertemu dengan pejabat di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menjelaskan aksi yang digelar di depan Istana Merdeka pada 16 Februari tersebut.

Dikatakan, enam menteri yang mereka soroti telah melakukan praktik korupsi atau tidak mampu menjalankan tugasnya tersebut tidak termasuk Menpora Adhyaksa Dault. Namun, dia tidak menyebutkan nama-nama enam menteri dimaksud.

Untuk meneruskan aksinya, Purwanto mengatakan hari ini GWJ akan kembali berunjuk rasa di depan Istana Merdeka dan kantor KPK. Mereka akan kembali mengusung isu enam menteri tersebut sambil membawa tikus putih yang dicat hitam. (Awi/P-5)

Sumber: Media Indonesia, 24 Feberuari 2005

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan