Menpora Diperiksa Pekan Depan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng, pekan depan. KPK sudah menentukan jadwal untuk memeriksa Andi, yakni Selasa (31/5) mendatang.
”31 Mei Pak Menpora diperiksa,” ujar Ketua KPK, Busyro Muqoddas di kantor KPK, Jumat (26/5).

Penyidik sudah mengirimkan surat kepada Andi mengenai pemeriksaan itu. Andi akan menjadi saksi dalam perkara dugaan suap di Kemenpora.
Terkait M Nazaruddin yang sedang berada di Singapura, KPK belum berencana melakukan apapun. Namun hasil pemeriksaan Andi akan menentukan langkah KPK selanjutnya terhadap Nazaruddin. ”Masih menunggu pemeriksaan yang hari Selasa,” tambahnya.
KPK telah menetapkan tiga tersangka untuk kasus suap Kemenpora, yakni Direktur Marketing Duta Graha Indah Mohammad El Idris, broker proyek Mindo Rosalina Manullang, dan Sekertaris Kemenpora, Wafid Muharam.

Kalap
Ketua Departemen Bidang Kominfo Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul membela Nazaruddin. Ruhut menyebut ada perang kubu di internal PD saat ini, kubu Andi Mallarangeng dinilainya dalam posisi kalap.

“Kubu Andi bukan lagi kalah, tapi kalap. Kami merangkul mereka kok mereka begitu. Makanya Pak SBY minta agar segera dilakukan rapat pleno DPP karena ini Mas Anas (Anas Urbaningrum, Ketua DPP) yang punya wewenang. Itu kuncinya Bang Anas,” ujar Ruhut kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).

Ruhut mengungkapkan, semua yang menjatuhkan Nazaruddin adalah mantan tim sukses calon ketua umum PD Andi Mallarangeng.
“Semua ini dilakukan oleh kelompok Andi Mallarangeng yang kalah pada kongres di Bandung, seperti Amir Syamsuddin, Deni Kailimang, Kastorius Sinaga, Ramadhan Pohan, dan Andi Nurpati,” sebutnya.

Ruhut mencontohkan, dorongan sejumlah elite PD yang tak lain adalah tim Andi Mallarangeng seperti Didi Irawadi Syamsuddin, Amir Syamsuddin, yang mendorong Nazaruddin pulang dan diperiksa KPK tak baik. Menurut Ruhut, harusnya ada kesatuan pandangan di internal PD, apalagi kepergian Nazaruddin sudah direstui Fraksi PD DPR.
“Pak Amir memangnya jaksa, meminta Nazaruddin pulang. Wong dia tersangka saja belum. Saya belain Nazar karena Ketua MK (Mahfud MD) itu harusnya lapor ke polisi bukan ke Pak SBY,” tuturnya.

Ruhut mengingatkan agar para elite PD tidak lagi mengumbar kebencian di internal PD.
“Jangan saling membenci. Saya ingatkan, Anda-anda itu orang baru di PD, belajar berpolitiklah, tahu dirilah. Bersyukurlah Anda-anda itu masuk jadi pengurus DPP PD, berterima kasihlah kepada Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono dan Anas Urbaningrum,” kata Ruhut. (J13,K24,D3,dtc-43)
Sumber: Suara Merdeka, 28 Mei 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan