Menguat, Imam Sudjarwo Ranking Pertama Calon Kapolri

Jelang pergantian pucuk pimpinan Polri, beberapa pihak mulai gencar menyampaikan dukungannya. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo menjagokan Irjen Pol Imam Sudjarwo sebagai calon tunggal Kapolri pilihan presiden.

Alasannya, kata dia, berdasar sumber yang dia peroleh dari internal kepolisian, Imam masuk di daftar terdepan sebagai pengganti Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri. ''Imam ranking pertama, disusul Nanan (Komjen Pol Nanan Soekarna) ranking kedua,'' kata Bambang di Jakarta kemarin.

Indikasi terpilihnya Imam, kata Bambang, adalah promosi mantan kepala Korps Brimob itu menjadi kepala Lembaga Pendidikan Polri. Selain itu, tren bahwa SBY saat ini juga memilih Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Agus Suhartono sebagai calon panglima. Imam dan Agus adalah angkatan 1980 di strukturnya masing-masing. ''Bisa jadi agar angkatannya sama,'' sorotnya.

Kalaupun perkiraannya meleset, Bambang mengharapkan figur Kapolri yang diajukan presiden nanti memiliki nyali dan pendirian. Institusi Polri saat ini membutuhkan sosok yang mampu mempercepat reformasi. Itu penting agar korps baju cokelat tersebut bisa menjadi penegak hukum yang mampu dan mau mewujudkan kepastian hukum. ''Kapolri yang baru jangan takut kehilangan harta dan tahta,'' tegas Bambang.

Lebih dari itu, lanjut dia, pemilihan calon Kapolri juga harus memberikan kepastian iklim investasi. Bambang menyatakan, laporan IMF yang dipublikasikan pekan lalu memperlihatkan keprihatinan investor mancanegara terhadap kepastian hukum di Indonesia. ''Kalau kekhawatiran itu tidak direspons sebagaimana mestinya, pertumbuhan investasi di Indonesia akan terus terhambat,'' kata Bambang.

Bambang menilai, IMF menyegarkan ingatan publik bahwa pembangunan ekonomi tidak bisa berjalan sendiri. Menegakkan hukum untuk membangun kepastian pun tidak bisa berjalan sendiri. Keduanya mutlak saling melengkapi. ''Saya berharap, laporan terbaru IMF itu menjadi acuan untuk memilih figur baru jaksa agung dan Kapolri,'' tandasnya.

Wakil Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edi mengatakan, pihaknya akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap calon Kapolri yang bakal dikirim ke Komisi III DPR. Menurut dia, opini dan pendapat masyarakat sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana kinerja pengganti BHD itu selama menjalankan tugas di daerah. ''Itu akan menjadi catatan penting bagi kami,'' kata politikus PAN itu. Menurut dia, pihaknya akan memberikan waktu seminggu kepada masyarakat.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, nama calon Kapolri memang telah ada di tangan presiden. ''Hanya presiden yang tahu siapa calon yang akan dikirimkan ke DPR,'' kata Julian kemarin.

Dia belum bisa memastikan apakah calon Tribrata-1 tersebut akan dikirimkan ke parlemen pada Senin ini. ''Yang jelas dalam waktu dekat,'' kata mantan wakil dekan FISIP UI itu.

Sebelumnya Mensesneg Sudi Silalahi mengatakan bahwa presiden hanya akan mengirimkan satu nama calon Kapolri kepada DPR. Presiden memastikan calon Kapolri bersih dari tindak pidana dan pelanggaran HAM. (bay/sof/kuh/aga/c4/iro)
Sumber: Jawa Pos, 20 September 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan