Manifesto Melawan Oligarki Dideklarasikan

Antikorupsi.org, Jakarta, 10 Mei 2016 – Para pemuda peserta Karya Latihan Bantuan Hukum (Kalabahu) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta deklarasikan Manifesto Melawan Oligarki. Dalam acara bertajuk “Kita 99% vs 1%”, Oligarki dinilai para pemuda tersebut membahayakan sistem demokrasi.

Charlie Albajili, Ketua Acara Manifesto Melawan Oligarki mengatakan, aspek publik dari pemerintahan telah diakuisisi oleh segelintir orang yang memiliki kekayaan luar biasa. “Pemerintahan tidak berjalan untuk kepentingan publik, tapi kepentingan privat,” katanya di kantor LBH Jakarta, Selasa, 10 Mei 2016.

Charlie yang juga peserta Kalabahu menambahkan, banyak bentuk ketidakadilan yang terjadi akibat praktik oligarki. “Ada penggusuran, land grabbing, upah murah buruh, dan banyak lagi,” ucap dia.

Direktur LBH Jakarta, Alghiffari Aksa mengatakan, acara tersebut murni gagasan peserta Kalabahu. “Ini bentuk kreatifitas juga pemberian kesadaran terhadap bahaya Oligarki di Indonesia,” kata dia pada kesempatan yang sama.

Alghif, sapaan akrabnya, menambahkan, Oligarki juga akan menjadi isu strategis LBH Jakarta selama beberapa tahun ke depan. Ini dipicu dari berbagai kasus seperti pelemahan KPK tahun 2015 lalu, dan kriminalisasi para aktivis.

“Dari refleksi kami kemarin, perlawanan mempertahankan KPK menjadi sulit karena bersatunya para Oligark.”

Indonesia saat ini juga dalam kondisi genting terkait Oligarki, indeks The Economist tentang Kapitalisme Kroni, atau orang kaya yang mempunyai hubungan erat dengan penguasa, menempatkan Indonesia dalam peringkat ke-delapan.

Belakangan The Economist merilis indeks tahun 2016, dan Indonesia naik satu peringkat diatas Turki, India, Taiwan, dan China. Hal itu menunjukkan adanya lonjakan kekayaan para konglomerat.

“Ini menjadi pola besar atau skema besar yang sudah seharusnya kita perangi,” tutup Alghif.

Acara deklarasi diisi oleh mimbar bebas dari tokoh-tokoh masyarakat sipil, seperti Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia, perwakilan Solidaritas Perempuan, dan perwakilan Arus Pelangi. Adapun Kalabahu merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh LBH Jakarta. Tahun ini, Kalabahu telah digelar untuk ke-37 kalinya. Tema Kalabahu LBH Jakarta tahun ini adalah “Melawan Oligarki dengan Bantuan Hukum Struktural”.

(Egi)

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan