Para aktivis Sidoarjo terus menggalang dukungan warga untuk mendesak aparat penegak hukum menuntaskan kasus korupsi dana SDM DPRD senilai Rp 20,9 miliar.

Seperti terlihat pada Minggu (1/8), para aktivis yang tergabung dalam Barisan Rakyat Anti Korupsi (BARAK) menggelar kain sepanjang 140 meter di Alun-alun Sidoarjo.

Lewat kain putih yang dipajang sejak Jumat (30/7), mereka menyilakan warga yang sedang jalan santai pada pagi dan siang hari untuk membubuhkan tanda tangan dukungan terhadap pengusutan korupsi secara tuntas.

Para aktivis itu berasal dari berbagai elemen, antara lain Pemuda Sakera, Warga Anti Korupsi (Watok), Granat dan Lembaga Penegak Demokrasi Pemantau Reformasi (LP DPR).

Pantauan Surya di lapangan menunjukkan warga Sidoarjo terlihat antusias membubuhkan tandatangan dukungan. Selama sekitar tiga jam, mulai pukul 06.30 WIB hingga 09.30 WIB, puluhan warga telah menggoreskan tinta pada kain yang disediakan para aktivis.

Menurut rencana, BARAK akan menggelar kain penuh tanda tangan itu pada sidang ke-6 yang mengadili terdakwa Utsman Ihsan, ketua dewan, di Kantor PN Sidoarjo, Senin (2/8).

Choirun, jubir BARAK, mengatakan kain berisi tandatangan warga itu nanti akan dikirim ke Kejaksaan Tinggi Jatim dan Kejaksaan Agung di Jakarta sebagai bukti bahwa warga menghendaki agar kasus korupsi segera dituntaskan.

Menurut Choirun, sebenarnya para aktivis akan menggelar aksi pada hari Sabtu (31/7). Namun, karena Presiden Megawati datang ke Sidoarjo, rencana aksi terpaksa dibatalkan. Kami kompromi dengan aparat keamanan, ungkapnya.

Ketua Forum Ekstra Parlemen (FEP) Dokter Rudi Sapulete mengatakan, lembaga yang dipimpinnya turut mendukung upaya-upaya semua pihak dalam pengusutan kasus korupsi.

Selama ini, dewan tidak menjalankan fungsi kontrol. Masukan dari masyarakat atau LSM sering diabaikan. Kami mendukung elemen-elemen lain dalam pengusutan korupsi, katanya.

FEP, lanjut Rudi, akan berupaya terus mengontrol kinerja dewan. Sebab, selama ini tidak ada kontrol terhadap dewan. (ery/sin)

Sumber ;surya, 02 Agustus 2004