Lawan Pelemahan, KPK Putar Video

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gerah menghadapi berbagai tudingan seputar penangkapan dan pemeriksaan tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet Palembang, M Nazaruddin.

Kemarin, KPK menayangkan rekaman video dan sejumlah foto Nazaruddin,mulai dari penangkapan di Kolombia, selama perjalanan, hingga turun di Bandara Halim Perdanakusumah. Dalam gambar tersebut juga diperlihatkan saat Nazaruddin diperiksa pertama kali di KPK,Sabtu (13/80) malam.

Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan,pemutaran video dan foto ini untuk memberikan kejelasan kepada masyarakat yang memiliki hak mengetahui secara transparan atas apa yang dilakukan aparat terhadap Nazaruddin. Menurut dia,KPK tidak ingin isu bahwa Nazaruddin telah diintimidasi selama perjalanan Bogota– Jakarta lebih menguat dan membesar di publik.

”Jangan sampai mereka (masyarakat) kemudian tersesat oleh opini-opini yang tidak benar.Akhirnya merugikan gerakan- gerakan yang legal dalam rangka melakukan perlawanan terhadap korupsi yang semakin sistemik, semakin struktural, dan semakin banyak aktoraktornya,” ungkap Busyro di Kantor KPK ,Jakarta.

Mantan Ketua Komisi Yudisial ini pun mempersilakan masyarakat menilai sendiri atas apa yang telah dilakukan aparat terhadap Nazaruddin setelah pemutaran rekaman video tersebut. Penayangan tersebut baik selama perjalanan sekitar 39 jam, pemeriksaan kesehatan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, maupun pemeriksaan pertama di KPK.

”Silakan nanti menilai paparan fakta ini. Tapi sampai kapan pun perkara ini kami proses di Kantor KPK, tapi sekali lagi kami menegaskan bahwa kami cukup percaya diri.Kami cukup enjoy untuk mengemban amanat membongkar kasus dugaan korupsi Sesmenpora dan lain-lain berbasis fakta,” tambah Busyro.

Juru Bicara KPK Johan Budi sesaat kemudian membuka sejumlah file berisi foto-foto Nazaruddin, mulai dari penyerahan Nazaruddin dari kepolisian dan kejaksaan ke Imigrasi Kolombia. Sepanjang itu memang tak terlihat ada indikasi penekanan atau intimidasi terhadap Nazaruddin.

Nazaruddin juga terlihat santai selama perjalanan. Rekaman video juga memperlihatkan kondisi anggota DPR dari Komisi VII DPR yang cukup santai, sesekali tertawa saat berbincang dengan penyidik ketika menunggu kesiapan pesawat sewaan yang akan memulangkannya ke Tanah Air.

Nazaruddin bahkan sempat tertidur di sofa pesawat. Nazaruddin baru dikenakan jaket antipeluru saat pesawat tiba di Bandara Halim Perdanakusumah. Setelah itu Nazaruddin dibawa polisi ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok untuk ditahan di rumah tahanan.

Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto secara tegas mengatakan bahwa tudingan yang menyebutkan ada tekanan terhadap Nazaruddin saat menjalani pemeriksaan perdana oleh penyidik KPK sama sekali tidak benar. Bibit bahkan menyebut proses pemeriksaan dilakukan tanpa tekanan.“Malah diberikan makan, dikasih istirahat. Tekanan dari mana,enggak ada itu,”kata Bibit.

Dalam rekaman video pemeriksaan tersebut, Nazaruddin terlihat sempat menikmati nasi padang kotakan yang diberikan penyidik KPK.“Santai saja, makan dulu,” kata seorang penyidik KPK dalam video. Kemudian terdengar Nazaruddin menjawab,”Sudah lama enggak makan nasi padang pakai rendang,” katanya sambil membuka kotak nasi.

Dalam video tersebut terlihat penyidik hanya bertanya soal kuasa hukum Nazaruddin. ”Pemeriksaan sampai di sini, biar Pak Nazar istirahat dulu,” ujar seorang penyidik. Saat itu Nazaruddin menjawab belum didampingi kuasa hukum.”Kebetulan saat ini belum. Mungkin nanti di pemeriksaan kedua,” kata Nazaruddin.

Selanjutnya berdasarkan gambar video, penyidik meminta Nazaruddin mengisi daftar nama yang diperkenankannya menjenguk dia di Rumah Tahanan Mako Brimob,Kelapa Dua, Depok.”Pihak-pihak yang berhak kunjungi tersangka, dokter pribadi, punya hubungan kekeluargaan, pihak lain guna mendapatkan penangguhan penahanan dan bantuan hukum, kepentingan kerja, rohaniwan,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi menjelaskan pembicaraan dalam rekaman video tersebut.

Nazaruddin Surati Presiden
Nazaruddin meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar tidak mengganggu istrinya, Neneng Sri Wahyuni, dan anak-anaknya.Permintaan tersebut disampaikannya dalam bentuk surat kepada Presiden. Anggota DPR dari daerah pemilihan Jember itu bahkan menyampaikan permintaan langsung seusai menjalani pemeriksaan penyidik KPK kemarin.

“Saya minta sama Pak SBY jangan ganggu anak-istri saya.Saya enggak akan ngomong apa-apa,”kata Nazaruddin. Nazaruddin menyatakan, istrinya hanya seorang ibu rumah tangga yang sama sekali tidak mengetahui apa pun yang berhubungan dengan kepartaian. Dia pun mengaku bersalah dan rela apabila langsung dipenjara tanpa melalui proses persidangan apabila permintaan tersebut dipenuhinya.

Melalui surat tertanggal 18 Agustus 2011, Nazaruddin juga berjanji tidak akan menceritakan apapun yang dapat merusak citra Partai Demokrat serta KPK demi kelangsungan bangsa ini. ”Saya mengaku salah. Kalau perlu,enggak usah disidik,langsung divonis saja.Saya ditahan enggak masalah,”katanya.

Pada kesempatan tersebut, Nazaruddin juga mengaku lupa semua hal yang terkait kasus dugaan penerimaan suap atas tender proyek pembangunan wisma atlet. Dia pun mengaku lupa dengan semua pengakuannya kepada media saat menjadi buron selama 75 hari.“Saya lupa semuanya,”katanya.

Kuasa hukum Nazaruddin dari OC Kaligis & Associates,Aldila Warganda, menjelaskan, saat diperiksa tim penyidik KPK,Nazaruddin sedikitnya dicecar 20 pertanyaan.Salah satu pertanyaan yang diajukan penyidik adalah meminta supaya Nazaruddin menjelaskan soal istri dan anak-anaknya.

Aldila juga menyampaikan bahwa pria kelahiran 26 Agustus 1978 itu meminta agar penahanannya dipindahkan dari Rutan Markas  Brimob ke Rutan Cipinang dengan alasan kenyamanan. Direktur Penyidikan KPK Yurod Saleh tidak banyak berkomentar terkait materi pemeriksaan terhadap Nazaruddin.

Dia hanya mengatakan,pemeriksaan Nazaruddin kemarin masih seputar identitasnya saja. Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Bibit Samad Riyanto tidak mempermasalahkan mengenai perubahan sikap Nazaruddin. Dia juga mengaku tidak mempersoalkan kalaupun tersangka Nazaruddin tiba-tiba menjadi lupa ingatan dan memilih bungkam di hadapan penyidik.

KPK punya berbagai cara untuk mengusut kasus korupsi itu.Dia mencontohkan pemeriksaan anak buah Nazaruddin,Mindo Rosalina Manulang, yang awal pemeriksaan sering sekali mengaku lupa.”Meskipun dia (Nazaruddin) mengatakan lupa, yang penting alat buktinya lengkap,”katanya.

Secara terpisah, Partai Demokrat menantang Nazaruddin untuk angkat bicara dan mengungkap fakta sebenarnya kepada KPK.“Kalau bungkam,bagaimana cara mengungkapkan kasusnya. Demokrat mendorong Nazaruddin untuk bicara. Kami tidak happy kalau Nazaruddin bungkam dan menghambat proses hukum,” ucap Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Ramadhan Pohan di Jakarta kemarin. nurul huda/radi saputro/ fefy dwi harianto 
Sumber: Koran Sindo, 19 Agustus 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan