Laporan Aset Kementerian Kesehatan

Diakui Ada Kesalahan Manajemen
Kementerian Kesehatan mengakui pernah menyimpan obat di gudang rekanan.

JAKARTA--Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan, Naydial Roesdal, mengatakan akan membereskan laporan keuangan Kementerian Kesehatan tahun 2009 yang memperoleh penilaian tanpa pendapat (disclaimer) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Kami baru terima laporan resmi dari Badan Pemeriksa tadi pagi. Kami akan melakukannya dalam waktu 60 hari, saya kira dapatlah,” kata Naydial dalam keterangan pers di kantornya hari ini.

Sebelumnya, anggota Badan Pemeriksa, Rizal Jalil, menyatakan BPK tidak meyakini keabsahan aset Kementerian Kesehatan sebesar Rp 1,2 triliun. Menurut Rizal, laporan dana hibah senilai Rp 500 miliar tidak sesuai dengan mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara.

Badan Pemeriksa juga tidak meyakini keberadaan pengadaan obat senilai Rp 231 miliar karena disimpan di gudang rekanan. Temuan-temuan tersebut terdapat dalam audit laporan keuangan Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2009.

Naydial mengakui ada kesalahan manajemen dalam pelaporan aset Kementerian. Akibatnya, kata dia, ada selisih data antara Sistem Pelaporan Keuangan dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntasi Barang Milik Negara.

Dia menambahkan, ketika diaudit oleh Badan Pemeriksa dan diketahui ada yang salah dalam pendataan aset, Kementerian Kesehatan segera mengoreksinya. Hingga hari ini, tercatat sudah dibukukan aset sebesar Rp 650 miliar.

Menurut Naydial, Kementerian Kesehatan sudah melakukan registrasi 24 rekening dana hibah ke Kementerian Keuangan. “Ketika diwawancarai Badan Pemeriksa dulu belum diregistrasi,” ujar Naydial.

Meski pengelolaan hibah sudah dilaporkan ke negara pemberi hibah, Naydial mengakui ternyata belum melalui mekanisme APBN. “Tidak ada rekening pribadi di sini,” ujarnya.

Adapun dalam pengadaan obat, Kementerian Kesehatan mengakui pernah menyimpan di gudang rekanan karena gudang milik mereka belum memenuhi standar. “Tahun depan kami langsung kirim ke daerah, tidak ada lagi naruh barang,” Naydial menjanjikan.

Laporan keuangan Kementerian Kesehatan tahun 2009 turun derajat karena pada tahun sebelumnya mendapat opini wajar dengan pengecualian. “Perbaikan memang ada, tapi makin dilihat kekurangan juga makin banyak. Maka, kami senang sekali dengan opini ini,” ujar Naydial.

Naydial mengakui tahun lalu memang kerapian pencatatan aset belum tuntas. Ia berharap tahun ini tuntas.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Ratna Rosita menyatakan akan menyambangi setiap satuan kerja Kementerian untuk mensosialisasi temuan ini dan langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh.

“Akan ada evaluasi dua bulanan terhadap pemakaian anggaran,” ujar Ratna dalam kesempatan yang sama. Rekening-rekening hibah, kata dia, diminta ditutup jika programnya sudah selesai. DIANING SARI
 
Sumber: Koran Tempo, 1 Juli 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan