Kubu Yudhoyono Bantah Gunakan Dana Fiktif [05/08/04]

Kubu pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla membantah telah menggunakan dana fiktif selama melakukan kampanye Pemilu Presiden.

Munculnya dugaan penggunaan dana tidak jelas tersebut karena kesalahan alamat, salah nomor, salah kota dan salah pengetikan. Seluruh dana yang ada dapat dipertanggungjawabkan, ujar calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (5/8).

Dugaan penggunaan dana fiktif iini dilaporkan Indonesian Corruption Watch (ICW) dan Transparency International Indonesia (TII). Pasangan Yudhoyono-Kalla mendapat sumbangan dari 13 perusahaan yang diduga fiktif sebesar Rp2,45 miliar.

Sebesar Rp1,665 miliar berasal dari enam perusahaan yang alamatnya tidak jelas dan Rp785 miliar lainnya berasal dari perusahaan yang dikategorikan tidak layak menyumbang berdasarkan kemampuan ekonomi. ICW menemukan 2 penyumbang perorangan yang alamatnya tidak jelas dengan jumlah total sumbangan sebesar Rp175 juta.

Jusuf Kalla mengaku siap mempertanggungjawabkan masalah tersebut dan siap bertemu dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Menurut Kalla, kesalahan penulisan data adalah hal lumrah karena banyaknya sumbangan yang diterima Ya namanya ribuan nama, anda juga wartawan tentu pernah salah ketik toh, ungkap mantan Menko Kesra ini.

Soal dua penyumbang perorangan yang alamatnya tidak jelas, menurut Kalla, dirinya akan segera melakukan pertemuan di Makassar untuk meminta penjelasan. Orang itu kedua-duanya saya kenal semua, yang satu karena dia anak menantu saya, demikian Kalla.(nik)

Sumber: KCM, 05 Agustus 2004, 14:30 WIB

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan