KPK Kesulitan Dapatkan Dokumen Kasus Tank Scorpion

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki mengaku kesulitan mendapatkan dokumen kasus dugaan korupsi pembelian tank Scorpion yang valid. Kesulitan yang dihadapi di antaranya menyangkut negara lain, hubungan transaksi yang rumit, dan waktunya yang sudah lama.

KPK memang kesulitan mendapatkan data yang valid. Tapi kami tetap optimistis dapat menemukan titik terang karena banyak pihak yang siap membantu, kata Ruki kepada Tempo setelah mengikuti acara Deklarasi Gerakan Masyarakat Banten Brantas Korupsi di Serang kemarin.

Menurut Ruki, yang paling mencolok dalam kasus Scorpion ini adalah terjadinya perbedaan harga. Pada tahun yang sama, Thailand, Singapura, dan Indonesia membeli tank Scorpion. Tapi tank Scorpion yang dibeli Indonesia 40 persen lebih mahal dari tank yang sama yang dibeli dua negeri jiran itu.

Kami mau mencoba menghubungi teman-teman kami di negara lain untuk mendapatkan data pembanding, Kalau data itu ada, itu akan menjawab kenapa tank Scorpion yang dibeli Indonesia harganya lebih mahal, katanya.

KPK sudah memegang beberapa fotokopi dokumen yang dilansir harian The Guardian. Dokumen hasil pengadilan Inggris delapan tahun yang lalu itu menjelaskan terjadinya kasus suap yang diduga melibatkan Siti Tutut Hardijanti Rukmana. Apa yang dimaksud, apa yang menjadi topik, siapa mengakui apa, tapi itu tidak cukup sebagai bahan untuk menangkap orang atau memproses orang, katanya.

Selain memegang dokumen itu, kata Ruki lagi, KPK sudah mendapatkan salinan dokumen pembelian tank Scorpion yang diserahkan Departemen Pertahanan. faidil akbar

Sumber: Koran Tempo, 27 Desember 2004

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan