Koran Rakyat edisi 23[Somasi-NTB]: Gelimang Rupiah Dewan
Ada pameo bunyinya begini : politisi yang kembali melenggang ke Udayana (DPRD NTB,Red ) tak ubahnya sedang menunggu pundi barunya terisi kembali. Lalu, yang terpental dari kursi dewan? Banyak yang percaya mereka tidak hengkang dengan tangan kosong. Sebab, ratusan juta rupiah dana pesangon bakal dibawa pulang. Bagaimana dengan pemain baru?
Konon, menjadi orang kaya tak susah-susah amat. Cukup lima tahun menikmati empuknya kursi wakil rakyat, ditanggung dompet tebal. Ya, itu pun dengan harus sedikit lihai dan tak emoh menerima sabetan kanan-kiri.
Mau bukti? Tak jauh-jauh kehidupan kebanyakan anggota DPR RI. Belum lama duduk jadi wakil rakyat, kehidupan mereka berubah drastis. TEMPO-sebuah majalah berita mingguan bergengsi di Jakarta, pernah mengupas betapa orang kaya mendadak di gedung DPR RI bejibun jumlahnya.
Muhaimin Iskandar, contohnya. Politisi dari PKB ini, sebelum jadi wakil rakyat hidupnya pas-pasan. Di Jakarta, dia rumah kontrakan. Sehari-hari dia terbiasa mencuci baju sendiri. Tapi, bak cerita sinetron yang happy ending hidupnya berubah drastis. Wakil Ketua DPR itu kini hidup bergelimang uang. Kemana-mana dia menunggangi mobil mewah-yang mungkin tak terbayangkan sebelumnya. Itu di Ibukota. Bagaimana dengan di NTB? Sejatinya, sama saja. Barangkali yang berbeda