Komisi Yudisial; Panitia Seleksi Sebaiknya "Jemput" Calon Anggota

Panitia Seleksi Calon Anggota Komisi Yudisial sebaiknya tidak hanya menunggu adanya calon yang mendaftarkan diri. Panitia harus mau ”menjemput bola”, mendatangi dan meminta komunitas di bidang hukum, termasuk dari kalangan akademisi dan lembaga swadaya masyarakat, memajukan calon yang berkualitas.

Harapan itu terungkap dalam diskusi tentang seleksi calon anggota Komisi Yudisial (KY) 2010-2015, Rabu (5/5) di Jakarta. Diskusi yang digelar Koalisi Pemantau Peradilan (KPP) itu, antara lain, menampilkan Ketua KY Busyro Muqoddas, mantan hakim konstitusi Maruarar Siahaan, dan anggota Panitia Seleksi Calon Anggota KY, Luhut MP Pangaribuan, sebagai narasumber.

Konsultan sumber daya manusia, Judhi Istanti, dan akademisi Asep Iwan Iriawan, yang menjadi peserta aktif diskusi itu, bersama sejumlah peserta lainnya, setuju, jika hanya menunggu ada calon yang mendaftarkan diri secara sukarela, panitia akan mengalami kekecewaan. Kemungkinan besar yang datang adalah pencari kerja (job seeker). Padahal, dengan segala keterbatasannya, KY membutuhkan komisioner yang bermartabat serta bisa terus mendorong dan mewujudkan transformasi serta reformasi lembaga peradilan.

Luhut mengakui, Panitia Seleksi memang tidak hanya menunggu ada calon yang mendaftar. Apalagi sampai kini memang belum ada iklan lowongan calon anggota KY yang dipasang panitia karena anggaran dari pemerintah belum turun.

Selain melakukan pendekatan dengan sejumlah kalangan, terutama akademisi dan LSM, kata Luhut, Panitia juga menggandeng media massa. Pers membantu menginformasikan bahwa pendaftaran calon anggota KY kini telah dibuka.

Busro menuturkan, tugas KY ke depan bukan tidak makin mudah. Jaringan masyarakat yang sudah dibangun KY selama ini harus terus dipelihara, bahkan ditingkatkan. (tra)
Sumber: Kompas, 6 Mei 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan