Kepala Kantor Pajak Diperiksa

Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pademangan, Jakarta Utara, Faisal Siregar, menyerahkan diri ke Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya tadi malam.

Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pademangan, Jakarta Utara, Faisal Siregar, menyerahkan diri ke Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya tadi malam. Dia menyerahkan diri dan diperiksa pukul 20.30, kata seorang tim penyidik polisi yang tidak mau disebutkan namanya kepada Tempo.

Penyidik itu menceritakan, Faisal langsung datang ke ruangan Tindak Pidana Korupsi Polda Metro Jaya. Namun, pemeriksaan tidak berlangsung lama. Besok (hari ini) pagi Faisal akan datang lagi untuk diperiksa.

Ketika Tempo mendatangi Polda Metro Jaya pukul 21.30, ruang Tindak Pidana Korupsi Direktorat Kriminal Umum memang sudah sepi. Direktur Kriminal Khusus Syahrul Mamma ataupun Kepala Satuan Tindak Pidana Korupsi Yan Fitri tidak dapat dihubungi.

Dengan penyerahan diri Faisal, tim pemburu dari Polda Metro Jaya dan Kepolisian Resor Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Tanjung Priok tidak jadi menjemput Faisal di rumahnya, Jalan Atletik 9, Tanah Sereal, Kota Bogor.

Nggak jadi ke Bogor karena orangnya menyerahkan diri, dan dia tahu sebagai tersangka, ujarnya. Faisal diduga terlibat kasus pemalsuan dokumen untuk mendapatkan restitusi atau pengembalian pajak ekspor. Polisi juga akan memeriksa kepala kantor pajak Tanjung Priok, Sawah Besar, Gambir, dan Cibinong.

Sedianya Faisal akan ditangkap pada pekan lalu, bersamaan dengan ditangkapnya 18 tersangka lain. Namun, karena Faisal masih menunaikan ibadah haji, penangkapan direncanakan setibanya di Bandar Udara Soekarno-Hatta kemarin pagi.

Faisal mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 11.00 WIB. Tapi polisi tidak segera melakukan penangkapan karena masih memberi kesempatan Faisal bertemu dengan keluarganya terlebih dulu.

Saat Tempo hendak melakukan konfirmasi terhadap Faisal di rumahnya kemarin pukul 20.00, Faisal tidak ada di tempat. Dua rumah elite yang berhadap-hadapan milik Faisal yang masing-masing seluas 800 meter persegi di pusat Kota Bogor itu tampak lengang.

Pintu gerbangnya terkunci gembok. Tak ada penghuni rumah saat dipanggil beberapa kali. Mungkin sudah pergi, kata Dodo Suhada, pedagang rokok yang berjarak sekitar 10 meter dari rumah Faisal.

Dodo mengungkapkan, sekitar pukul 17.00 Faisal yang dikawal dua orang berseragam tentara tiba di rumahnya. Juga ada sekitar 20 orang berpakaian sipil, ujar Dodo. Namun, selepas magrib, mereka bubar. IBNU RUSYDI | DEFFAN PURNAMA | ELIK SUSANTO

Sumber: Koran Tempo, 17 Januari 2006

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan