Kentongan Untuk KPK
Thursday, 16 February 2017 - 00:00
Dan jika kami bersama, nyalakan tanda bahaya. Musik akan menghentak, Anda akan tersentak. Dan kami tahu engkau bosan, dijejali rasa yang sama. Kami adalah kaum muda, beda, dan berbahaya.
Di atas adalah sepenggal lirik lagu dari Group Band Superman is Dead feat Shaggy Dog. Lagu yang tepat untuk menggambarkan kondisi negeri kita yang dipenuhi koruptor. BERBAHAYA!
Tahun 2016 lalu rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) kembali digaungkan DPR. Terus-menerus ia gaungkan seolah-seolah sedang menguji ketegaran kita.
Tanda bahaya. Bahaya dari Senayan yang diarahkan pada kita. Ku pikir, fungsi kentongan pun sama. Kentongan yang biasanya dibunyikan di lingkungan untuk memberitahukan tanda bahaya, baik ada maling, kebakaran, atau lainnya. Pas dengan keadaan tahun lalu. Tahun yang penuh perjuangan.
Kami, koalisi masyarakat sipil membunyikan tanda bahaya itu di KPK dan DPR. Kami yang terdiri dari seniman, mahasiswa, anak muda, akademisi, NGO, bersatu untuk melawan bahaya itu. Kami bunyikan kentongan untuk memberi tahu masyarakat Indonesia bahwa pemberantasan korupsi sekali lagi diganggu keberadaannya. Perjuangan kami tak sia-sia kala itu. Suara kami didengar, hingga revisi UU KPK tidak dibahas di DPR.
Kemenangan itu hanya sementara. Jangan kita langsung bergembira dan bersyukur. Itu bisa saja hanya bualan belaka.
Kemenangan yang murni adalah ketika Revisi UU KPK itu dicabut. Draft Revisi UU KPK tidak ada lagi di Senayan. Maka saat itu terjadi, patutlah kita bersyukur bahwa masih ada orang baik di Senayan.
Karena kemenangan itu belum kita dapatkan, sementara ini berjaga-jagalah selalu. Tapi kami akan selalu siap siaga membunyikan kentongan dan menjaga KPK.
Kalibata Timur, 16 Februari 2017
Dewi Anggraeni Puspitasari
*Melawan Korupsi Melalui Tulisan*
Seperti kata Pramoedya Ananta Toer, menulis adalah bekerja untuk keabadian. Tanggal 8 sampai 9 Februari 2017 sepuluh (10) orang anggota Indonesia Corruption Watch (ICW) dan dua (2) orang Truth Banten mengikuti pelatihan menulis kreatif bersama Bang P Hasudungan Sirait. Dalam pelatihan ini banyak hal yang kami dapatkan. Bagaimana cara menulis dengan cepat, memaksimalkan otak kanan dan menggali sumur ingatan yang ada di kepala kita. Maka, salah satu tindak lanjut dari pelatihan menulis ini, kami membuat tulisan pendek seputar gerakan antikorupsi. Ada dua belas (12) tema yang diambil dan setiap orang akan mendapatkan satu (1) tema. Setiap tulisan akan posting di page ICW setiap minggunya. Semoga tulisan yang kami sajikan akan memberikan manfaat dan sedikit gambaran tentang gerakan antikorupsi. Salam antikorupsi!