Kekayaan Menteri PPN Paling Besar

Armida Akui karena Campur Harta Suami

Tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II kemarin (10/2) melaporkan harta kekayaan mereka kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan mengumumkan ke publik. Mereka adalah Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi.

Di antara tiga pembantu presiden tersebut, Armida Alisjahbana tercatat paling kaya. Berdasar laporan KPK, kekayaan Armida senilai Rp 6,6 miliar plus simpanan USD 28.194. ''Kekayaan ini terlihat besar karena bercampur dengan harta suami saya,'' ujar Armida di gedung KPK kemarin. Suaminya, Andi Alisjahbana, sudah tiga tahun menjabat salah satu direktur di PT Dirgantara Indonesia (DI).

Dia merinci, kekayaannya yang terbesar berupa giro dan setara kas lainnya, yakni Rp 4,1 miliar, plus simpanan USD 28.194. Nilai itu meningkat tajam dalam dua tahun terakhir ini. Yakni, sejak dia melaporkan kekayaannya pada 2007.

Saat itu kekayaan Armida berupa giro dan setara kas lain senilai Rp 2,8 miliar plus simpanan USD 11.530. ''Hanya ini kekayaan saya. Saya tidak punya investasi di tempat lain, seperti tanah,'' katanya.

Kekayaan lain yang meningkat, tutur Armida, berupa alat transportasi. Dua tahun lalu nilainya Rp 443 juta. Kini nilai alat transportasi itu bertambah menjadi Rp 597 juta. Armida juga punya surat berharga senilai Rp 301 juta.

Sedangkan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih memiliki total kekayaan Rp 4 miliar. Endang juga memiliki tabungan dalam bentuk giro dan setara kas lain senilai Rp 752 juta. ''Hanya ini kekayaan saya,'' kata Endang di tempat yang sama kemarin.

Di luar catatan kekayaan itu, Endang memiliki utang Rp 822 juta. Jumlah utangnya itu meningkat jika mengacu laporan kekayaan pada 2007. ''Saya punya utang karena kredit mobil,'' ujarnya.

Seperti halnya dengan Endang, Menhub Freddy Numberi memiliki kekayaan senilai Rp 4,1 miliar. Kekayaan Freddy tidak bertambah dan malah turun sejak dia melaporkan hartanya kali terakhir pada 2007. ''Kekayaan saya tidak meningkat banyak,'' jelasnya.

Hingga kini, sejumlah menteri sudah melaporkan dan mengumumkan kekayaannya. Di antaranya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Menpera Suharso Monoarfa. Beberapa menteri lain bakal menyusul untuk melaporkan dan memublikasikan harta kekayaan mereka.

Wakil Ketua KPK Haryono Umar mengapresiasi para menteri yang telah membeberkan kekayaannya. ''Itu merupakan wujud transparansi mereka sebagai penyelenggara negara,'' katanya. (git/dwi)

Sumber: Jawa Pos, 11 Februari 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan