Kasus Century dan Gayus Jadi Bahan Tes Calon Pemimpin KPK

Kasus Bank Century dan kasus pajak Gayus Halomoan Tambunan menjadi bahan studi kasus dalam tes penilaian personal (personal assessment) 12 calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi di kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, kemarin.

“Untuk kasus Gayus, kita harus periksa perusahaan-perusahaan yang terbukti memberi suap. Ya, kita periksa semua. Kan ini menyangkut kerugian negara. Supaya kasus ini bisa diambil alih oleh KPK,” ujar salah seorang calon, pengacara Fredrich Yunadi, setelah menjalani tes.

Calon yang lain, akademisi hukum Ade Saptomo, mengatakan dalam studi kasus Bank Century dan kasus pajak Gayus, para peserta dibagi menjadi dua kelompok. Setiap kelompok diminta mencari terobosan untuk menyelesaikan kasus tersebut. “Di situ tiap kelompok harus memberikan pendapat dan harus memutuskan apa,” kata Ade.

Tes personal yang diselenggarakan oleh lembaga independen Dunamis itu terdiri atas tiga tahap, dimulai pukul 08.00 WIB dan berlangsung secara maraton. Rangkaian tes diawali dengan psikotes, lalu dilanjutkan dengan diskusi grup dalam dua kelompok, dan terakhir wawancara personal.

Pengacara dan aktivis hukum Bambang Widjojanto mengatakan, ada serangkaian tes yang harus dijalani setiap calon. Pertama, kata dia, suitable test untuk mengetahui apakah calon tersebut cocok sebagai Ketua KPK. Kemudian tes mengukur kinerja calon dalam waktu terbatas untuk menguji kemampuan dan durasi. Ada pula tes analisis dan tes grup diskusi. Dan yang terakhir, wawancara dengan psikolog.

“Ditanya semua yang berkaitan dengan makalah pribadi kita, curriculum vitae kita, terus apa saja yang akan dilakukan dalam kapasitas sebagai Ketua KPK. Semua orang punya potensi sama, jadi semua berat,” ujarnya.

Ketua Komisi Yudisial Muhammad Busyro Muqoddas, yang juga mengikuti tes, mengatakan proses seleksinya profesional. “Setelah ini, katanya dikunjungi rumahnya. Itu bagus. Itu masuk rekam jejak,” kata dia.

Panitia seleksi akan segera menggelar sidang pleno begitu menerima hasil tes personal pada Jumat nanti. “Senin depan akan diumumkan hasilnya,” kata Ketua Panitia Seleksi Patrialis Akbar.

Patrialis mengatakan peserta yang lolos tes personal hari ini akan menghadapi tiga macam tes lagi, yakni tes rekam jejak, wawancara oleh tim panitia seleksi, dan kunjungan ke rumah peserta. “Uji rekam jejak akan dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat. ICW (Indonesia Corruption Watch) salah satunya,” ujarnya.

Patrialis menilai kunjungan ke rumah calon perlu dilakukan untuk lebih mengenal keseharian calon. “Kami perlu melihat lingkungan keluarganya dan tetangganya seperti apa,” kata dia.

Dari hasil tiga tes tersebut, kata dia, panitia seleksi akan mengambil dua orang untuk diajukan ke Presiden pada 16 Agustus mendatang. MAHARDIKA SATRIA HADI
 
Sumber: Koran Tempo, 5 Agustus 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan