Kapolri Kumpulkan 217 Jenderalnya

Untuk mempercepat reformasi di tubuh Polri.

Sedikitnya 217 perwira tinggi berpangkat bintang satu sampai bintang tiga dikumpulkan untuk mengikuti workshop yang digelar mulai kemarin di Safari Garden Hotel, Cisarua, Bogor. Kegiatan itu bertujuan memantapkan kepemimpinan Polri serta meningkatkan kinerja dan perubahan kultur Polri sebagai bagian dari reformasi birokrasi.

Pelaksanaan acara ini dibagi dua, yaitu gelombang pertama mulai kemarin hingga besok, dan yang kedua mulai Kamis hingga Sabtu pekan ini.

Workshop ini diselenggarakan atas kerja sama Polri dengan tim dari Universitas Indonesia, International Organization for Migration, dan The Royal Netherlands Embassy. Ada pula kontribusi dari Komisi Kepolisian Nasional, Komnas HAM, dan lembaga swadaya masyarakat seperti Kontras, YLBHI, PBHI, LSM Jangkar, serta perwakilan sejumlah media massa.

Dalam sambutannya, Kepala Kepolisian RI Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan harapannya agar kegiatan ini menjadi inspirasi dan gerakan moral bagi reformasi di tubuh Polri. Acara juga diarahkan sebagai bagian dari pakta integritas bagi para perwira tinggi tersebut dalam mendukung dan mewujudkan program pemerintah menuju tata kelola pemerintahan yang baik, serta merealisasi pencapaian strategi besar Polri 2005-2025. “Juga reformasi Polri, yang pada akhirnya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik.”

Kapolri menjelaskan, para perwira tinggi Polri diharapkan dapat melakukan percepatan pencapaian reformasi itu. Wujudnya melalui program quick wins, yang berbasis keamanan dan ketertiban masyarakat, perlindungan, pengayoman, serta pelayanan masyarakat. ”Sehingga penegakan hukum menjadi lebih efektif dan humanis,” ujarnya.

Dijelaskan pula mengenai empat prioritas terobosan peningkatan kualitas pelayanan publik Polri. Prioritas itu ialah respons cepat, transparansi penyidikan, transparansi pelayanan SIM, STNK, dan BPKB (dilengkapi banking system), serta transparansi akuntabilitas rekrutmen Polri. “Itu untuk mengantar menuju target pencapaian tahap kedua, yaitu kemitraan dan kerja sama 2010-2014,” katanya. ”Sehingga memberi manfaat dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.”

Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Somantri mengatakan mindset Polri saat ini sebenarnya sudah baik. Melalui rangkaian pelatihan ini, katanya, Kapolri ingin ada akselerasi yang tidak hanya melibatkan jajaran Polri, tapi juga peranan dari pihak lain seperti akademisi.

”UI sedang mengerahkan para ahli mindset di bidang ekonomi, budaya, psikologi, manajemen, dan lain-lain, karena reformasi birokrasi Polri adalah reformasi budaya,” kata Gumilar. “Kita sama-sama mengevaluasi sehingga ada perubahan.” DIKI SUDRAJAT

Sumber: Koran Tempo, 27 Oktober 2009

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan