Kalla : Tidak Ada Masalah dengan Sumbangan Bukaka [19/08/04]

Calon wakil presiden dari Partai Demokrat Jusuf Kalla menegaskan tidak ada masalah dengan langkah PT Bukaka Teknik Utama Tbk. menyumbang salah satu kandidat calon presiden (Capres).

Kalla yang juga merupakan pendiri Grup Bukaka mengaku tidak tahu menahu dengan sumbangan itu. Dia juga tidak mengetahui dari pos mana saja dana itu diambil. Saya tidak tahu, karena sudah tidak ikut lagi dalam perusahaan, kata Kalla menjawab Tempo News Room di Jakarta kemarin.

Saat ditanyakan, kalau Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) akan mempersoalkan soal sumbangan Bukaka Teknik Utama sebagai perusahaan tercatat yang masih kesulitan keuangan, Kalla menjawab belum mengetahuinya. Kami tidak ada dengan urusan itu,' katanya.

Kalla mengaku kinerja perusahaan Bukaka saat ini sangat baik. Namun dia tidak bersedia memerinci kinerjanya. It's ok (kondisinya), katanya.

Dalam laporan Komisi Pemilihan Umum, pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla mendapat sumbangan Bukaka Teknik Utama sebesar Rp 500 Juta. Selain itu, sumbangan juga berasal dari PT Hadji Kalla sebesar Rp 500 Juta, Suhaeli Kalla sebesar Rp 100 Juta, dan Gatot Soewondo Rp 100 Juta.

Disamping Bukaka, empat perusahaan yang bernaung dibawah Grup Mulia memberikan sumbangan kampanye, masing-masing sekitar Rp750 juta. Keempat perusahaan itu adalah: PT Mulia Land Tbk, PT Mulia Industrindo Tbk., PT Mulia Keramik Indah Raya Tbk., dan PT Muliaglass Tbk. Sedangkan dari Grup Barito, sumbangan diberikan PT Barito Pacific Timber Tbk. senilai Rp 750 juta.

Langkah dua kelompok usaha itu memberikan sumbangan menimbulkan tanda tanya yang besar di kalangan pelaku pasar. Pasalnya, saat ini mereka masih dalam kesulitan keuangan yang besar dan masih mempunyai tunggakan utang obligasi dengan nilai mencapai ratusan miliar rupiah.

Bapepam sebagai otoritas pasar modal juga mempersoalkan sumbangan perusahaan terbuka. Karena, sebagian dari perusahaan tercatat itu masih mengalami kesulitan keuangan. Bahkan, beberapa perusahaan masih memiliki tunggakan bunga dan pokok obligasi kepada para investor.

Seperti ditulis koran ini, Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil Bapepam Indarto mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat permintaan penjelasan kepada dua kelompok usaha itu. Dalam surat itu, ditegaskan soal kebenaran mereka memberikan sumbangan dana kampanye untuk salah satu capres. Indarto menegaskan, jawaban itu sangat diperlukan otoritas pasar modal guna menentukan langkah-langkah apa yang akan diambil selanjutnya (Koran Tempo, 7/8).

Ketua Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia (Missi) Bidang Kajian Emiten Yohanes Soetikno menilai otoritas pasar modal dan bursa harus tetap meminta penjelasan kepada Barito dan Mulia. Menurut dia, dengan penjelasan itu akan dapat diketahui, apakah sumbangan yang diberikan telah dianggarkan sebelumnya. Kalau tidak, atau jumlahnya melebihi dari yang telah dianggarkan, mereka harus mempertanggung jawabannya, katanya. yandi mr-tnr

Sumber: Koran Tempo, 19 Agustus 2004

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan