Kalla Jamin Tak Ada Proyek Jalur Belakang
Pemerintah menjanjikan perlakuan yang sama bagi calon investor dari dalam dan luar negeri yang akan menanamkan modal di bidang infrastruktur. Upaya itu antara lain transparansi pengumuman tender proyek di media massa.
Tidak ada lagi hanky panky (permainan). Semua transparan dan tanpa diskriminasi. Semua proyek kita letakkan di atas meja. Tidak ada lagi jalur belakang. Jadi, silakan datang dan pilih, ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Penegasan itu disampaikan Wapres ketika berbicara pada hari kedua Indonesia Infrastructure Conference & Exhibition 2006 di Jakarta kemarin. Ikut hadir Menko Perekonomian Boediono, Men PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Menhub Hatta Radjasa.
Dalam even yang dihadiri ratusan pebisnis internasional itu Kalla memaparkan prospek dan tantangan ekonomi dalam papernya, Indonesia: Partnership, Prospect and Progress, Toward an Effecient Infrastructure Provision.
Wapres menegaskan, peluang bisnis infrastruktur di Indonesia sangat terbuka. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi yang berkisar enam persen menuntut pertumbuhan infrastruktur, terutama di bidang telekomunikasi, transportasi, dan kelistrikan.
Untuk mengimbangi pertumbuhan enam persen, Indonesia butuh penambahan listrik 3-4 ribu MW per tahun, pertumbuhan jalan 10 persen, dan telekomunikasi 10 persen, ujarnya.
Untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi, dalam tiga tahun dibutuhkan setidaknya 1.500 kilometer jalan tol baru. Selain itu, setiap hari terdapat 2,5 juta pergerakan penumpang dengan angkutan udara yang membutuhkan pembangunan bandara baru.
Jarak tempuh Jakarta-Surabaya sekarang ini lebih dari 10 jam. Untuk dapat tumbuh enam persen, kita ingin mempersingkat menjadi lima jam. Karena itu, butuh jalan tol baru, terangnya.
Wapres mengakui ada tiga hambatan dalam investasi di Indonesia, yakni perspektif sebagai negara korup, birokrasi lamban, dan jaminan keamanan. Untuk itu, dalam dua tahun ini telah dilakukan sejumlah upaya perbaikan.
Hasilnya akan efektif tiga tahun lagi. Bila Anda (investor) tidak memulai usaha sekarang, Anda akan tertinggal dengan kompetitor Anda tiga tahun lagi, ujar Kalla.(noe)
Sumber: Jawa Pos, 3 November 2006