Kajian KPK Diusulkan Jadi Model Reformasi Birokrasi

Erry Riyana Hardjapamekas, yang baru ditunjuk sebagai Ketua Tim Independen Pengawas Reformasi Birokrasi, mengatakan siap memberi masukan soal prioritas reformasi birokrasi yang tengah digulirkan pemerintah. Erry merujuk pada hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi yang pernah dipimpinnya sebagai model yang mungkin diterapkan dalam mereformasi birokrasi.

“Misalnya, reformasi di bidang penegakan hukum harus sejalan dengan reformasi di bidang pendapatan negara,” kata Erry saat dihubungi kemarin.

Menurut Erry, reformasi birokrasi tak bisa berjalan sendiri-sendiri. Untuk mencukupi kesejahteraan anggota organisasi atau pegawai lembaga yang direformasi, pemerintah juga harus mereformasi bidang-bidang pendapatan negara agar pendapatan negara meningkat demi menutupi pengeluaran.

“Kami akan memberi masukkan, membantu menetapkan prioritas, dan mengawasi jalannya proses,” kata dia.

Tim Independen dibentuk oleh Wakil Presiden Boediono selaku Ketua Komite Pengarah Reformasi Birokrasi. Tim terdiri atas berbagai tokoh pemerintah dan nonpemerintah, akademisi, serta ada pula tokoh dari dunia usaha. Selain Erry, anggota lainnya adalah Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance Ahmad Damiri, guru besar Universitas Indonesia Eko Prasodjo, dan guru besar Universitas Gadjah Mada Sofyan Effendi.

Senin lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi merilis hasil survei kinerja 353 unit layanan pemerintah. Menurut survei yang melibatkan 12.616 responden itu, kualitas pelayanan publik yang diukur dengan indeks integritas nasional menurun dalam setahun terakhir. Tahun lalu, rata-rata indeks integritas nasional sebesar 6,5. Tahun ini, indeks yang sama merosot menjadi 5,42.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara yang juga Ketua Tim Reformasi Birokrasi Nasional, E.E. Mangindaan, mengakui bahwa pengawasan dan evaluasi terhadap reformasi birokrasi masih kurang. Karena itu, kata dia, hasil survei KPK menjadi masukan bagi tim yang ia pimpin. “Kalau tidak bisa diperbaiki, akan kami berikan sanksi," kata Mangindaan.ANTON SEPTIAN |Munawwaroh
 
Sumber: Koran Tempo, 5 November 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan