Jasa Marga Bersedia Diaudit
Jalan tol yang diresmikan Oktober tahun lalu ini ambles pada kilometer 91,6 sebulan kemudian.
PT Jasa Marga siap diaudit oleh pemerintah atau tim independen setelah ruas jalan tol Cipularang ambles untuk kedua kalinya. Bila audit itu yang terbaik, silakan saja, kata Direktur Proyek Tol Cipularang A.D. Panjaitan kepada wartawan di Purwakarta kemarin.
Panjaitan yakin tidak ada penyelewengan dalam pembangunan ruas tol yang menghubungkan Jakarta-Bandung sepanjang 41,3 kilometer ini. Semuanya, kata dia, berjalan sesuai dengan kontrak, dan pembangunan ruas tol ini dilakukan kontraktor serta diawasi konsultan pengawas. Jadi tidak mungkin sembarangan.
Pada Minggu pagi lalu, ruas tol Cipularang di kilometer 96,8 dari arah Jakarta menuju Bandung ambles. Ini merupakan kejadian kedua kalinya. Jalan tol yang diresmikan Oktober tahun lalu ini ambles pada kilometer 91,6 sebulan kemudian. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto sudah memerintahkan penutupan jalan ini pada kilometer 84-99 dari arah Jakarta.
Permintaan audit itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta. Karena kejadian seperti ini sudah berulang kali, katanya. Audit bisa dilakukan tim independen atau lembaga pemerintah.
Permintaan yang sama disampaikan Direktur Lembaga Perlindungan Konsumen Jasa Konstruksi Indonesia Bambang Pranoto. Dia menduga ada penyimpangan dalam pembangunan Cipularang, bisa soal desain atau dalam pembangunannya. Audit diperlukan untuk memastikan letak penyimpangan dan siapa yang harus bertanggung jawab, katanya.
Namun, Direktur Utama Jasa Marga Syarifuddin Alambai membantah pernyataan Bambang. Semua sesuai dengan prosedur, katanya. Menurut Syarifuddin, amblesnya ruas tol itu semata-mata karena faktor alam. Jalan di lokasi itu sejak awal sudah diketahui memang sangat labil.
Bahkan, kata dia, berdasarkan hasil penelitian tim independen Departemen Pekerjaan Umum, ada tujuh titik lokasi rawan longsor dan ambles di Cipularang. Tujuh lokasi itu tersebar di kilometer 91+400 Tegal Datar, 96+800 Lebak Ater, kilometer 70-6 Bukit Indah, kilometer 74-5 Sadang, kilometer 83-84 Tegalnangklak, kilometer 98+500 Darangdan, dan kilometer 114+500 Cilame. KHAIRUNNISA | NANANG SUTISNA
Sumber: Koran Tempo, 2 Februari 2006