Jangan Lupakan Nunun

Selain Nazaruddin, ada buron kasus korupsi lainnya yang juga menyedot perhatian publik. Dia adalah Nunun Nurbaeti, tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) yang dimenangi Miranda Goeltom.

Nunun ditetapkan sebagai tersangka sejak Februari 2011. Namun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru mengumumkannya pada 23 Juni 2011. Setahun lebih istri mantan Wakapolri Komjen (Purn) Adang Daradjatun itu diburu di luar negeri, namun hingga kini belum tertangkap.

“Setelah Nazaruddin, kita minta pemerintah juga menangkap Nunun. Jangan lupakan Nunun,” kata anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, Senin (8/8).

Dia mendesak pemerintah agar tidak pilih kasih dan hanya memprioritaskan penangkapan Nazaruddin. Apabila pemerintah sukses menangkap Nunun, itu akan menjadi catatan penting dalam upaya pemberantasan korupsi. “Ini sekaligus menunjukkan bahwa pemerintah mendukung KPK,” tuturnya.

Sama seperti Nazaruddin, Nunun bersembunyi di luar negeri. Awalnya dia berobat di Singapura dengan alasan sakit lupa ingatan, namun kemudian menghilang. Saat namanya mulai sering disebut-sebut di Indonesia, Nunun diduga berpindah.

Kesamaan lain Nunun dengan Nazaruddin, dia juga dimasukkan dalam daftar buruan polisi internasional. Fotonya dipasang di website Interpol. Namun demikian, hingga kini belum ada laporan soal jejak wanita yang dulu dikenal sebagai sosialita itu.

Dikawal
Pada Juni lalu, KPK menyebut Nunun berada di Thailand. Sejak awal KPK memperkirakan Nunun hanya berpindah-pindah di dua negara, Singapura dan Thailand. Namun informasi dari Ditjen Imigrasi Kemenkum HAM menyebut Nunun masuk Kamboja dengan Bangkok Airways menggunakan paspor Indonesia. Hal itu menjadikan keberadaan Nunun makin simpang siur.

Sejak Nunun ditetapkan sebagai tersangka, sang suami, Adang Daradjatun, selalu membelanya. Adang juga tidak mau terbuka mengenai keberadaan Nunun dan tidak ingin membantu pihak berwajib untuk membawa pulang istrinya itu.

“Nggak ada (keinginan untuk membantu pihak berwajib). Dari pribadi saya nggak ada. Dia istri saya,” ujar Adang saat ditanya apakah dirinya berencana membawa pulang Nunun ke Tanah Air, beberapa waktu lalu.

Bahkan dalam sejumlah wawancara, Adang menegaskan tidak akan membiarkan pihak-pihak yang akan menangkap Nunun.

“Selama ini saya tidak mau diwawancara, sekarang saya ingin bicara. Banyak koruptor besar tetapi justru tidak dicabut paspornya, saya sedih. Kini istri saya ditetapkan sebagai tersangka, saya akan melawan,” kata Adang.

Sementara itu KPK memperoleh kabar, Nunun dijaga oleh orang-orang yang tidak ingin dia dibawa pulang ke Indonesia.

“Ada informasi seperti itu, dia dikawal. Tapi kami belum tahu persis. Tidak jelas siapa, militer atau bukan,” ungkap Ketua KPK Busyro Muqoddas. (dtc-59)
Sumber: Suara Merdeka, 9 Agustus 2011

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan