Isu KKN Terpa Kantor Pajak [14/06/04]

Isu tak sedap menerpa Kantor Pelayanan Pajak Banjarbaru. Dikabarkan proyek pengadaan lift di bangunan berlantai lima itu terindikasi KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Menindaklanjuti kabar, hari ini, pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat berencana akan melakukan pemeriksaan.

Informasi yang diperoleh BPost, dugaan kongkalikong ini berawal dari pengadaan satu unit lift senilai Rp1 miliar, namun dilakukan secara tidak transparan. Dikabarkan, pelaksana proyek tidak melakukan tender terbuka.

Dugaan yang muncul, proyek pengadaan sarana penunjang fasilitas bangunan itu melanggar Keppres Nomor 80/2000 tentang Pengadaan Jasa dan Barang Instansi Pemerintah. Dalam keppres itu disebutkan pembelian atau pengadaan barang atau jasa yang nilainya di atas Rp50 juta, harus dilakukan melalui proses pelelangan terbuka.

Proyek pengadaan lift itu sendiri, hingga kini baru dalam tahap diusulkan kepada pemerintah pusat. Sehingga belum diperoleh kepastian, apakah usulan itu akan disetujui atau tidak. Selain itu dananya secara otomatis juga belum ada karena memang belum dicairkan oleh pemerintah.

Pihak Kejari Banjarbaru pun ikut-ikutan meributkan kasus rebutan proyek yang masih sebatas usulan itu. Bahkan mereka berencana melakukan penelusuran dan memeriksa pihak-pihak yang berkepentingan, hari ini.

Kami akan menelusuri dugaan tersebut guna mengetahui sejauh mana kebenarannya. Senin (hari ini, Red) mungkin kita sudah mulai mengumpulkan data-data yang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan, tegas Kajari Banjarbaru James Fudhoil Yamin SH, kepada pers akhir pekan tadi.

Pimpro Prasarana Fisik Dirjen Pajak Kalsel Ir Ahmad Suhartono SE AK ketika dikonfirmasi, Minggu (13/6), menilai dugaan proyek pengadaan lift tersebut dilakukan secara diam-diam, tak berdasar.

Itu hanya sekedar isu yang tak jelas sumbernya. Kami baru sekedar mengajukan usulan kepada pemerintah pusat, namun sudah ribut begini. Padahal dananya juga belum cair, katanya.

Sebaliknya, Suhartono juga menengarai adanya sejumlah pihak yang ingin berebut pengaruh untuk mendapatkan proyek tersebut. Hanya saja dia menolak merinci pihak mana saja yang memang ingin bermain dalam proyek itu. Paling-paling wartawan sudah tahu masalah itu, kilahnya. dws

Sumber: banjarmasin Pos, 14 Juni 2004

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan