Inventarisasi Bisnis TNI Selesai

Tentara Nasional Indonesia telah menyelesaikan inventarisasi bisnisnya. Kami telah selesai melakukan inventarisasi dan telah memberikan masukan kepada pemerintah melalui Departemen Pertahanan mengenai bagaimana bisnis militer ini dapat segera diakhiri, ujar Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto di Jakarta kemarin.

Penyelesaian bisnis militer ini dilakukan terkait dengan reformasi TNI yang dilakukan berdasarkan Pasal 39 UU Nomor 34 Tahun 2004, yang meminta TNI mengakhiri kegiatan bisnisnya dalam lima tahun. Dengan menyerahkan bisnisnya, menurut Sutarto, TNI tidak akan meminta kompensasi apa pun dari pemerintah. Namun, kesejahteraan prajurit adalah sesuatu yang tidak bisa kita abaikan, kata Sutarto. FANNY FEBIANA

Peralatan TNI Terlalu Beragam
JAKARTA - Peralatan utama sistem pertahanan TNI dinilai terlalu beragam. Saat ini, peralatan TNI didatangkan dari 17 negara produsen peralatan militer di seluruh dunia. Menurut pengamat militer dari Universitas Indonesia, Andi Widjajanto, dari sisi strategi militer dan ekonomi pertahanan, keberagaman seperti ini perlu dihindari. Diversifikasi, menurut Andi, akan membuat anggaran pertahanan membengkak dan peralatan dari berbagai negara itu akan sulit terintegrasi jika dilihat dari strategi militer.

Tapi, kata Andi, di sisi lain, jika tidak melakukan diversifikasi, Indonesia akan mengalami ketergantungan kepada produsen tertentu. Akibatnya, jika negara produsen itu memberlakukan embargo, Indonesia akan mengalami kesulitan. FANNY FEBIANA

Sumber: Koran Tempo, 4 oktober 2005

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan