ICW Temukan Penyimpangan BOS
Indonesian Corruption Watch (ICW) menemukan banyak penyimpangan dalam penyaluran dana bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS). Temuan tersebut diperoleh setelah ICW melakukan survei terhadap 1.400 orangtua murid di Jakarta, Semarang, Garut, dan Kupang pada Agustus hingga September 2005.
Penyimpangan tersebut terlihat dari maraknya pungutan terhadap orangtua murid setelah turunnya dana BOS. Maraknya pungutan itu disebabkan ketidaktahuan orangtua tentang BOS,kata Wakil Koordinator ICW, Lucky
Djani.
Hasil survey ICW menunjukkan 64,3 persen responden tidak mengetahui adanya BOS. Dari sisa 35,7 persen yang
mengetahui adanya BOS ternyata lebih dari setengahnya tidak tahu berapa besar dana BOS yang diterima sekolah.
Lucky menduga ketidaktahuan orangtua tersebut dimanfaatkan oleh pihak sekolah, khususnya kepala sekolah, untuk memungut biaya dari siswa dan menambah pos biaya baru di luar biaya yang ditutup oleh BOS. Dugaan tersebut menguat karena survey ICW menunjukkan orangtua murid tidak pernah dilibatkan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
Menurut Lucky orangtua tidak pernah diajak negosiasi soal RPABS. Orangtua hanya diberitahu jumlah yang harus mereka bayar dan diminta ikhlas untuk memenuhinya.
Oktamandjaya Wiguna
Sumber: TEMPO Interaktif, Jum'at, 28 Oktober 2005 | 04:28 WIB