ICW Seharusnya bisa Engendering Aktivitas Pemberantasan Korupsi
Konsep perencanaan anggaran berperspektif jender awalnya adalah untuk menjawab persoalan besar perencanaan anggaran pro rakyat miskin (Pro poor budgetting). Mengingat selama ini anggaran yang memihak perempuan masih diabaikan, maka perlu ada pengarusutamaan gender di level pengambilan keputusan.
Demikian disampaikan Ani Sucipto, dosen Fisip UI dalam diskusi Gender Response Budget di kantor ICW, 19 April 2007. Acara yang sebenarnya bertujuan untuk penguatan isu anggaran berperspektif jender untuk kalangan anggota badan pekerja ICW ini diikuti oleh hampir seluruh anggota badan pekerja.
Menurut Ani, selama ini masih sangat jarang kalangan penganjur anggaran berperspektif jender yang sudah sampai pada level pengambil kebijakan. Kebanyakan mereka masih pada level penguatan grassroot. Mengulas periodisasi wacana gender, Ani menceritakan di tahun 1970-an (era Women in Development), para pengambil kebijakan, secara salah kaprah memiliki konsep yang konvensional, yakni mengkotak-kotakkan anggaran untuk perempuan dan laki-laki secara terpisah, padahal dampak di kemudian hari, akan berbeda apa yang dialami perempuan dan laki-laki, jika ditinjau ulang dari sebab-sebab terisolasinya perempuan adalah berasal dari beban ganda yang ditanggung perempuan, lebih-lebih jika mereka berkiprah di ranah publik.