ICW Laporkan Anggota DPR ke Badan Kehormatan
Pengaduan akan disampaikan seusai masa reses DPR, pertengahan Agustus mendatang.
Indonesia Corruption Watch (ICW) segera melaporkan lima anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI yang melawat Korea Selatan dan Jepang ke Badan Kehormatan DPR. Mereka menduga kunjungan itu sarat dengan unsur gratifikasi dan konflik kepentingan. Pengaduan akan disampaikan seusai masa reses DPR, pertengahan Agustus mendatang.
Menurut Fahmy Ibrahim Badoh, Koordinator Bidang Politik ICW, kelima anggota Dewan itu bersalah karena menerima bantuan dari mitranya. Mereka adalah anggota Komisi Energi yang bermitra dengan Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman, kata Fahmy kemarin. Mereka tak bisa berkilah atas nama pribadi. Sebab, kunjungan itu bukan urusan pribadi, melainkan urusan publik.
Lima anggota Dewan itu berkunjung ke Korea Selatan dan Jepang pada 22 Juli-2 Agustus. Pekan lalu Kusmayanto mengatakan mereka ke Korea dan Jepang untuk kepentingan studi banding pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir yang bakal dibangun di Semenanjung Muria, Jepara, Jawa Tengah. Sumber dana lawatan, menurut Kusmayanto, berasal dari bantuan Korea International Cooperation Agency dan Japan External Trade Organization. Bantuan itu, katanya, berjumlah Rp 2,5 miliar.
Ketua Komisi Energi Agusman Effendi mengatakan kunjungannya itu atas nama pribadi. Tapi undangan lawatan dari Kantor Kementerian Negara Riset dan Teknologi ditujukan kepada Agusman Effendi, anggota DPR yang juga Ketua Komisi VII (Komisi Energi). Dari mana dananya, tidak jadi masalah, karena ini bukan kunjungan DPR, kata Tjatur Sapto Edi, anggota Komisi Energi yang juga ikut dalam lawatan itu.
Di kalangan Dewan sendiri, kunjungan ini dipersoalkan. Alvien Lie, anggota Komisi Energi, dan Darus Agap, anggota Badan Kehormatan, menyebut anggota Dewan itu telah melanggar kode etik dan menyalahi aturan. Karena itu, Badan Kehormatan DPR akan memeriksa mereka. Tapi sebelumnya tetap perlu ada pengaduan, karena Badan tidak bisa bekerja secara proaktif, katanya. AQIDA SWAMURTI
Sumber: Koran Tempo, 2 Agustus 2007